Anak Tantrum Bikin Panik, Ini 3 Trik Menenangkannya
- Pixabay/ParentiPacek
VIVA – Hampir semua orangtua tentu mengalami kondisi saat anaknya tantrum. Apalagi saat tantrum terjadi di ruang publik seperti mal dan tempat wisata, tak jarang memicu kepanikan bagi orangtua.
Tantrum merupakan kondisi saat anak menangis terkadang disertai berteriak dalam waktu yang cukup lama. Tantrum sendiri sebenarnya adalah cara anak berkomunikasi dengan orangtua saat dirinya kesulitan menyampaikan kata-kata.
"Saat anak sudah nangis kencang, di dalam emosi anak sudah ruwet dan ribet, jadi sudah tak bisa berbicara," ujar dokter spesialis anak, dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K), dalam Webinar RS Pondok Indah, Rabu, 24 Juni 2020.
Tantrum bisa terjadi di usia berapa pun. Tetapi di usia 3 tahun, anak cenderung memiliki keinginan yang cukup kuat sehingga rentan tantrum. Namun, dokter Mayung yang juga konsultan tumbuh kembang dan pediatri sosial di RS Pondok Indah–Pondok Indah, mengatakan bahwa seharusnya anak bisa dilatih untuk memaparkan satu kalimat yang baik.
"Perlu pahami bahwa anak sudah bisa komunikasi timbal balik dengan kata-kata yang bisa dipahami dengan baik. Dalam satu kalimat, bisa 3-4 kata untuk bisa dijawab orangtua," kata dia.
Nah, agar orangtua lebih mampu mengendalikan tantrum pada anak. Berikut trik dari dokter Mayung.
Atur emosi
Saat anak menangis, orangtua harus menunjukkan sikap tenang. Tidak disarankan memaksa anak bicara, apalagi dalam intonasi yang tinggi saat berkomunikasi dengan anak.
"Atur dulu emosinya. Setelah tenang, baru pelan-pelan ajak bicara," kata dr. Mayung.
Tnenangkan anak
Setelah tangisnya reda, orangtua jangan dulu memaksa anak mengatakan kemauannya. Pelukan lebih dibutuhkan agar mampu menenangkan anak.
"Tenangkan dulu. Kalau perlu, penyebab tantrum dibahas. Kalau enggak penting, asal udah tenang, enggak apa-apa aktivitas biasa lagi," terangnya.
Latih komunikasi
Seiring dengan waktu, kata dokter Mayung, orangtua bisa latih anak menenangkan tantrum. Ingat, tantrum adalah cara anak mengatakan keinginannya. Sehingga, melatihnya berbicara dengan meluangkan banyak waktu untuk mengobrol.
Dengan begitu, kosa kata anak akan semakin banyak dan membangun kepercayaannya pada Anda.