Tahun Ajaran Baru, Ini Syarat Siswa ke Sekolah

Ilustrasi anak sekolah | Photo by Iqwan Alif from Pexels
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Tahun ajaran baru akan dibuka di tengah pandemi COVID-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa pembelajaran masih dilakukan dengan jarak jauh, meski tak menutup adanya peluang untuk tatap muka di sekolah.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Mengenai hal itu, banyak yang masih mengkhawatirkan tingkat penyebaran COVID-19 yang cenderung tinggi pada anak. Dipaparkan Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia, Fahriza Marta Tanjung, kasus COVID-19 pada anak masih meningkat terlebih pasca pelonggaran PSBB.

Dikatakannya, saat ini terdapat 864 kasus pada anak usia 0-6 tahun dan sekitar 2200 kasus pada anak usia 6-17 tahun. Tak heran, para orangtua cenderung tak menyetujui jika sekolah akan dibuka kembali untuk proses belajar.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

"Berdasarkan survei KPAI, orangtua tidak setuju ada pembukaan sekolah. Berbanding terbalik dengan siswa, sangat berkeinginan untuk sekolah," ujar Fahriza dalam Webinar AJI Indonesia dan Unicef Indonesia, Selasa 16 Juni 2020.

Apalagi, beberapa persyaratan new normal juga belum terpenuhi, sehingga sangat rentan penularan jika sekolah kembali dibuka. Terlebih, anak juga termasuk dalam kelompok yang sulit menaati peraturan.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

"Dalam pembelajaran normal saja , peraturan-peraturan sulit diterapkan. Jadi perlu ada peraturan lebih ketat lagi. Kalau kelas itu mampu sepenuhnya bisa daring, maka lakukan itu saja," tuturnya.

Di sisi lain, tak semua orangtua mampu menemani anak belajar secara mumpuni. Sehingga, jika sekolah memang harus dibuka, para siswa harus diberi edukasi terkait kesehatan dengan maksima dan tetap diberi jarak.

"Beri program shift, siswa bisa 1 kali seminggu ke sekolah. Cukup untuk ambil modul, interaksi dengan guru dan kumpulkan tugas," kata dia.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025