Bunda, Ini Tips Sukses Ajari Anak Belajar di Rumah Selama Wabah Corona

Ilustrasi anak belajar.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA – Demi mengantisipasi semakin meluasnya wabah virus corona, sejumlah pemerintah daerah di Indonesia termasuk DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai Senin, 16 Maret 2020. Sebagai gantinya, para siswa diwajibkan belajar mandiri di rumah.

Selama masa karantina tidak pergi ke sekolah, orang tua diminta untuk tetap memantau buah hatinya belajar di rumah. Bisa dibilang, ini adalah kegiatan home schooling. Nah buat para orang tua yang masih bingung bagaimana caranya membantu anak-anak tetap belajar di rumah selama wabah virus corona, ayah dan bunda bisa lho meniru tips yang diterapkan pengajar asal Carolina Utara, Ana Buckmaster.

Seperti dikutip laman Fox 5, bukan cuma Indonesia yang menutup sekolah. Hampir sebagian besar negara yang terjangkit virus corona juga menerapkan penutupan sekolah. Ini tentu akan menciptakan situasi yang unik di mana siswa diharapkan untuk memulai pembelajaran jarak jauh atau kursus online selama waktu karantina di rumah.

Home Schooling atau belajar di rumah tentu bukanlah hal baru. Apalagi bagi mantan guru asal Carolina Utara, Ana Buckmaster, yang beralih dari mengajar di kelas menjadi pengajar untuk dua putrinya di rumah beberapa tahun yang lalu. Dia sekarang berbagi tips untuk para orang tua yang saat ini buah hatinya harus belajar di rumah karena sekolah ditutup sementara.

"Halo, pengungsi homeschool! Kalian akan baik-baik saja!" katanya.

Ana Buckmaster mengatakan orang tua harus menganggap ini "petualangan baru" dan menawarkan saran berikut:

“Buat rutinitas harian dan patuhi itu. Jika kalian ingin melonggarkannya nanti, itu baik-baik saja, tetapi jika kalian memulai seperti liburan, kalian tidak akan pernah membuat anak-anak bisa menyesuaikan diri jika kegiatan belajar di rumah ini berlangsung lebih lama dari yang direncanakan sebelumnya."

Ana Buckmaster juga memberikan tips, meminta orang tua memerintahkan anak-anak tetap berpakaian rapi, makan sarapan, dan duduk di tempat yang sama setiap hari untuk sekolah.

"Anak-anak tidak akan menganggap serius kegiatan belajar di rumah jika mereka mengenakan piyama. Itu adalah pola pikir. Kita berpakaian rapi bahkan jika kita tahu kita tidak akan pergi ke mana pun nantinya," kata Ana.

Ana juga memberikan tips, manfaatkan penggunaan teknologi dan batasi penggunaaan teknologi untuk bermain. “Tetapkan aturan tentang teknologi. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak bagaimana menjadi sumber daya yang aktif. Saya memiliki siswa kelas 8 yang menyukai TikTok dan Instagram, dan dia selalu mendapatkan teks, tapi saya mengajarinya cara menyembunyikan peringatan selama hari sekolah sehingga dia tidak terganggu. Dia sering menggunakan ponselnya untuk sekolah (kami memiliki beberapa aplikasi yang kami gabungkan) dan dia tidak memiliki masalah menyelesaikan pekerjaannya. Jika anak Anda impulsif, Anda tentu ingin lebih banyak kontrol daripada itu.Jadi kenali anak-anak Anda."

Selain itu, tips berikutnya adalah, gunakan film dokumenter untuk memperkenalkan anak-anak pada suatu hal yang baru.

“Temukan film dokumenter yang sesuai dengan minat mereka. Tetap awasi anak-anak, bicaralah tentang apa pun yang tampaknya membuat mereka bergairah. Jika Anda tidak yakin topik apa yang harus dicoba, saya selalu mengatakan untuk memulai dengan hewan laut seperti Planet Bumi. Itu mempesona semua orang dan kecil kemungkinannya memiliki adegan berdarah atau adegan perkawinan yang membuat mereka canggung."

Bagaimanapun caranya, ada banyak program pendidikan di layanan streaming internet. Jadi, Ana mengatakan, tak ada salahnya untuk memulainya dengan menggunakan teknologi untuk hal yang bermanfaat.

Tips berikutnya, orang tua wajib selalu memuji si kecil dengan apapun hal kecil yang mereka raih.

“Puji upaya mereka. Jangan hanya mencari kesalahan."

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Ana mengatakan, selalu memarahi anak atas kesalahannya hanya akan membuat orangtua merasa emosi. Bahkan jika itu semua salah, setidaknya akui tulisan tangan mereka atau bahwa mereka menunjukkan pekerjaan mereka dengan baik.

"Untuk sebagian besar dari Anda para orang tua, ini hanya sementara, jadi cobalah untuk tetap positif dan anak-anak akan kembali ke sekolah sebelum waktunya."

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya
Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024