Bayi dengan Bilirubin Tinggi Seperti Anak Tantri dan Arda, Bahayakah?

Tantri dan buah hati
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Pasangan musisi Tantri 'Kotak' dan Arda 'Naff' tengah dilanda kesedihan lantaran putranya, Arka, harus dilarikan ke rumah sakit. Dikabarkan bahwa saat ini anak kedua mereka harus diberikan perawatan intens akibat bilirubin yang menyebabkan kulit tubuhnya berwarna kuning.

Ketahui Gejala Kernikterus pada Bayi, Pentingnya Deteksi Dini!

"Remuk sih pasti remuk ya sayang @tantrisyalindri tapi remahannya nanti kita kumpulin lagi ya, kita susun lagi yang penting kita bareng, kita hadapin bareng. ARKA sedang perawatan intens tapi alhamdulillah kondisinya semakin membaik kok. Untuk semua yg dari kemarin kasih info apapun terima kasih ya kalian punya hati yang murni. Untuk semua teman2 makasih ya perhatiannya, maaf ARKA tidak boleh dijenguk," tulis Arda dalam caption foto yang diunggah di instagramnya.

Diketahui saat ini Arka tengah mengalami kondisi bilirubin yang meningkat atau biasa dikenal dengan sebutan bayi kuning. Dalam bahasa medis, disebut sebagai jaundice neonatal. Lantas, seperti apa kondisi ini?

Shin Tae Yong Buat Tantri Kotak Histeris karena Hal Ini...

Dikutip dari laman Healthline, jaundice pada bayi adalah kondisi kulit dan mata yang berwarna kuning. Kondisi ini kerap terjadi pada bayi saat tingkat bilirubin sangat tinggi, di mana pigmen kulit berwarna kuning kemudian diproduksi dalam proses normal pemecahan sel darah merah di tubuh.

Pada umumnya bilirubin diproses di organ hati, lalu dikeluarkan melalui saluran kemih. Meski begitu, pada bayi baru lahir, organ hati bisa saja belum cukup matang untuk bisa memproses pemecahan bilirubin.

Tantri Kotak Jatuh dari Panggung, Ini Reaksi Sang Suami

Jika tidak ditangani, bilirubin yang tinggi bisa memicu bahaya seperti kondisi tuli pada anak. Bahkan bilirubin tinggi juga berbahaya berkaitan dengan kondisi celebral palsy serta penyakit otak lain.

Kapan Jaundice harus dibawa ke dokter?

Kabar baiknya, kondisi ini biasanya bisa terlewati dengan seiring perkembangan bayi. Namun, jika kondisi ini lebih dari 3 minggu, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter.

Selain itu, segera hubungi dokter jika kuning sudah kian menyebar dan makin intens. Disertai demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, dan kesulitan untuk mengonsumsi ASI.

American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan bahwa semua bayi baru lahir yang mengalami kuning usai keluar dari rumah sakit dan berusia 3-5 hari, harus segera dibawa ke dokter.

Siapa yang berisiko?

Penyebab dari jaundice ini lebih berisiko pada bayi yang lahir prematur atau kurang dari usia kehamilan 37 minggu. Selain itu, bayi yang tidak mendapatkan ASI yang mencukupi, juga lebih rentan.
Serta bayi dengan golongan darah yang berbeda dengan sang ibu, lebih cenderung mengidap jaundice. Sebab, golongan darah bayi yang berbeda dengan ibu, dapat membentuk antibodi dan malah menghancurkan sel darah merah sehingga berisiko membuat bilirubin meningkat.

Adakah pencegahannya?

Kondisi jaundice sangat bisa dicegah dengan rutin memberikan ASI sekitar 8-12 kali per hari untuk membantu bayi memecah bilirubin. Jika harus diberikan susu formula, bisa diberikan sebanyak 1-2 ons setiap 2 jam di minggu pertama usai kelahiran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya