Cegah Pneumonia, Anak Wajib Vaksinasi Sejak Dini

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA – Pneumonia merupakan penyakit radang paru berat yang bisa memicu gejala pada sistem pernapasan, seperti batuk dan sesak napas. Balita dan anak menjadi kelompok yang paling rentan diintai penyakit tersebut hingga memakan banyak korban jiwa, jika tak tertangani dengan cepat dan tepat.

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

Perlu dipahami, kekebalan tubuh yang rendah menyebabkan risiko tinggi untuk anak mengalami pneumonia. Keadaan yang menyebabkan kekebalan tubuh rendah pada anak adalah usia muda, terutama kurang dari 5 tahun. Selain itu, bayi yang lahir prematur cenderung memiliki daya tahan tubuh rendah.

"Malnutrisi, imunisasi tidak lengkap, lingkungan yang padat, pajanan asap rokok serta polusi udara sekitar membuat kekebalan tubuh rendah pada anak. Keadaan tersebut merupakan faktor risiko pneumonia yang sebenarnya bisa dicegah," ujar Ketua Satgas Imunisasi, Prof Dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), MSc, PhD saat ditemui baru-baru ini.

Vaksin HFMD atau Flu Singapura Kini Hadir di Indonesia

Menurut publikasi UNICEF tahun 2015, upaya memerangi kematian akibat pneumonia bisa dicegah melalui imunisasi. Pencegahan bayi dari sakit pneumonia terutama dilakukan dengan memberikan imunisasi lengkap yang sudah mencakup vaksinasi untuk pneumonia tersebut.

"Imunisasi terkait pneumonia meliputi campak, pertusis, pneumokokus (PCV) dan Haemophilus influenza tipe b (Hib), yang dapat menurunkan kejadian pneumonia pada balita hingga 49 persen. Seluruh imunisasi ini telah masuk program imunisasi nasional," tambahnya.

IPMG Tegaskan Komitmen Kolaborasi Proses Pendaftaran Obat-obatan Inovatif dan Obat Penyakit Langka

Adapun pencegahan juga dilakukan dengan menyediakan lingkungan yang sehat pada balita, dimulai dari nutrisi yang cukup hingga ASI eksklusif sampai 6 bulan. Selain itu, penting juga untuk memberikan vitamin A pada anak, rutin mencuci tangan sebelum kontak dengan anak, serta memberi udara yang bersih.

"ASI eksklusif bisa menurunkan kejadian pneumonia pada balita sebesar 15 sampai 23 persen. Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif berisiko 15 kali lebih besar terjangkit pneumonia. Sementara, mengurangi asap di lingkungan menurunkan kejadian pneumonia sebanyak 50 persen," pungkasnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 1 November 2024

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Menteri BUMN, Erick Thohir mengumumkan, PT Bio Farma (Persero) telah meneken kontrak ekspor vaksin dengan nilai mencapai sebesar Rp 1,4 triliun ke sejumlah negara di 2025

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024