Seni Vokal Pacu Adrenalin Anak Cintai Lingkungan
- Yayasan Del
VIVA – Saat ini sudah mulai banyak pihak yang semakin gencar menggaungkan lagu anak-anak. Tak hanya itu, lagu bertema lingkungan hidup juga dinilai pantas agar anak-anak semakin mencintai bumi dan lingkungannya.
Apalagi masalah penggunaan plastik menjadi perhatian karena dikhawatirkan menjadi sampah plastik yang tak ada habisnya. Oleh karena itu, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan istri, Devi Pandjaitan ingin membawa perubahan bagi individu dan juga masyarakat khususnya membentuk sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan lewat Yayasan Del yang sudah sejak tahun 2001 mereka bina.
Devi Pandjaitan selaku founder sekaligus Pembina Yayasan ingin berkontribusi dengan mengadakan kompetisi Paduan Suara Anak bertajuk Senandung Untuk Bumi agar anak-anak Indonesia semakin mencintai lingkungan dan menjaga kebersihan serta keindahan bumi. Menurut dia, menyanyi bisa mengolah jiwa seni yang terpendam oleh seseorang khususnya anak-anak yang suka kreatifitas.
"Melalui kompetisi paduan suara anak Yayasan Del, anak-anak diharapkan dapat belajar banyak. Selain melatih karakter mereka dalam bekerja sama dengan anggota tim vokal, mereka pun tergerak untuk memulai peduli terhadap lingkungan melalui lagu wajib yang mereka pelajari dan mereka bawakan,” kata Devi lewat keterangan tertulis kepada VIVA Minggu, 27 Oktober 2019.
Kompetisi Paduan Suara Anak Senandung Untuk Bumi dari Yayasan Del menampilkan 31 kelompok vokal yang dibagi menjadi 2 kelompok kategori, yaitu kategori Children’s Choir dan kategori Folklore.
Masing-masing peserta berusia 10 sampai 15 tahun. Mereka mempunyai waktu persiapan kurang lebih empat bulan untuk mengikuti kompetisi tersebut.
"Ada lagu wajib yang dinyanyikan di masing-masing kategori. Lagu berjudul Laut Indah Tanpa Sampah menjadi lagu wajib di kategori Children’s Choir khusus diciptakan untuk kompetisi ini. Serta ada lagu berjudul O Tano Batak sebagai lagu wajib yang harus dinyanyikan semua kelompok vokal yang ikut
dalam kategori Folklore,” ujar Intan Simanjuntak selaku Ketua Panitia Kompetisi Paduan Suara Anak Senandung Untuk Bumi.
Devi Pandjaitan menyampaikan bahwa karakter anak-anak dibentuk dengan berbagai cara baik sekolah formal namun informal agar mereka punya sifat dan jiwa cinta lingkungan.
"Kalau saya lihat menyanyi itu membentuk jiwa yang gembira dan senang dan bisa menghilangkan stres serta bisa membentuk anak-anak yang sehat jasmani dan rohaninya. Kita sebagai wadah bagi anak-anak untuk mencintai seni vokal karena apabila mereka bisa gabung mereka bisa terampil dan disiplin waktu," ungkap Devi Pandjaitan.
Devi menjelaskan bahwa agenda ini dicanangkan bersifat dwi tahunan mengingat banyaknya persiapan yang dimatangkan.
"Tentunya agenda ini untuk mencintai bumi dan salah satu tema Senandung Untuk Bumi bahwa sampah plastik sangat berbahaya. Karena dengan mereka latihan menyanyi mereka tahu tujuannya apa, untuk mencintai bumi dan hati-hati menggunakan plastik," tutur Devi lagi.
Adapun lagu wajib khusus berjudul Laut Indah Tanpa Sampah diciptakan oleh Arnoldus Isaak Apituley, untuk kategori Children’s Choir. Lagu itu menceritakan tentang keindahan lautan Indonesia yang memiliki potensi wisata yang luar biasa namun tak terjaga dengan baik karena adanya pencemaran lingkungan.