Pertimbangkan 4 Hal Ini Jika Ingin Daftarkan Anak Ikut Bimbel

Ilustrasi anak sekolah
Sumber :
  • Freepik/Tatiana_gordievskaya1

VIVA – Mendaftarkan anak ikut bimbingan belajar atau bimbel bukan hal mudah. Namun jangan sembarang mendaftarkan anak ke satu tempat bimbel tanpa pertimbangan yang matang. 

Aditiawarman, Marketing Executive Eye Level Indonesia di Jakarta mengatakan bahwa memilih tempat bimbel harus bisa bikin anak nyaman, betah dan happy. Sehingga nanti akan berpengaruh pada kinerja anak.

"Lembaga pendidikan non formal yang baik biasanya bisa memahami kemampuan anak, sehingga anak bisa ditempatkan dengan level yang berbeda-beda. Tujuannya agar anak bisa punya pondasi dalam belajar," ujarnya kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih tempat bimbel. Simak rangkumannya.

Pertama, lokasi

Cari lokasi tempat les yang dekat dengan rumah, sehingga anak tak terlalu lelah. Apalagi separuh harinya sudah dihabiskan di sekolah. Karenanya jarak tempat bimbel harus yang dekat dari rumah.

Kedua, waktu bimbel harus sesuai

Pilih jam-jam yang pas untuk bimbel anak. Misalnya jeda 2 jam setelah pulang sekolah sehingga anak bisa istirahat sebelum mulai belajar lagi di tempat bimbel.

Ini Dia Sosok yang Paling Ditakuti dan Disegani di Pasukan Elite Militer Indonesia, Dijuluki Bapak Kopassus

Note, sebaiknya jangan buat waktu bimbel di akhir pekan. Jika kamu saja butuh istirahat, anak juga butuh untuk refreshing di weekend bersama keluarga.

Ketiga, pilih metode yang cocok dengan anak 

Masa Tenang Kampanye Pilkada Bojonegoro, Setyo Wahono Habiskan Waktu Bersama Keluarga

Sesuaikan dengan alur belajar anak di tempat bimbel. Jika anak lebih suka belajar sambil bermain, pilihlah suasana tempat bimbel yang menyenangkan agar anak tidak tegang saat belajar. 

Atau jika anak suka belajar di dalam ketenangan, pilihlah jam atau waktu tertentu di mana sang guru hanya mengajar 1 sampai 3 murid dalam satu kelas. 

Syifa Hadju Dirayu Fajar Sadboy, El Rumi Pasang Badan Beri Respons Begini

Keempat, kurikulumnya harus pas

Tempat bimbel yang kurikulumnya sesuai seperti yang di sekolah. Dalam memilih kita bisa melibatkan pihak sekolah dan guru untuk rekomendasi.

Tak hanya empat hal itu, Adit merekomendasikan tempat bimbel yang fokus akan bidang tertentu.

"Eye Level lembaga pendidikan non-formal yang memiliki materi pembelajaran seperti Matematika, Math, Play Math, English, English Sparks dan Happy Talk untuk anak usia 3 hingga 15 tahun. Lembaga ini fokus pada materi pembelajaran Matematika dan Bahasa Inggris untuk anak usia 3 hingga 15 tahun," ujarnya.

Di sisi lain, Eye Level juga membuka bisnis di bidang pendidikan dengan modal terjangkau yaitu 5 jutaan. "Pendidikan bukan bisnis musiman, karena pendidikan akan selalu dibutuhkan dalam setiap generasi," Ujarnya.

Tak hanya itu, waralaba Eye Level pun hanya perlu membayar lisensi satu kali seumur hidup. Ada tiga pilihan model bisnis, yaitu Home Class, Franchise Regular dan School Project. Saat ini Eye Level sudah memiliki lebih dari 70 learning center hampir di seluruh wilayah Indonesia.

“Eye Level adalah pilihan tepat bagi mereka yang mau memulai bisnis waralaba khususnya di bidang pendidikan. Hanya perlu modal lisensi 5 juta rupiah sudah bisa buka Eye Level di rumah."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya