#bubarkanKPAI Trending, KPAI Maunya Audisi Badminton Ramah Anak
- Viva.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA – Tagar #bubarkanKPAI, menjadi trending topic di Twitter, setelah PB Djarum mengambil keputusan untuk menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis. Tahun ini akan menjadi yang terakhir kali, pencarian bakat atlet muda bulutangkis di berbagai penjuru Tanah Air itu resmi ditiadakan pada 2020 mendatang.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengumumkan hal tersebut, Sabtu, 7 September 2019, di Hotel Aston, Purwokerto, sehari jelang rangkaian kedua audisi umum tahun ini, yang diselenggarakan mulai Minggu, 8 September hingga Selasa, 10 September mendatang di GOR Satria, Purwokerto.
Langkah ini diambil PB Djarum menyusul tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menganggap ada unsur eksploitasi anak dalam penyelenggaraan audisi umum dan mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.
Sedangkan dari pihak KPAI, mereka hanya menginginkan audisi badminton yang ramah anak. KPAI meminta agar pemanfaatan anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan audisi badminton dihentikan, tapi bukan menghentikan kegiatannya.
Baca Juga:Â Jalan Tengah KPAI dan PB Djarum Setop Audisi Umum Bulutangkis
Untuk mendukung kegiatan Audisi Beasiswa Bulutangkis yang ramah anak, pada 1 Agustus 2019 lalu, KPAI mengundang beberapa kementerian guna mencari solusi terbaik. Beberapa kementerian tersebut antara lain, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA), Kemenkes, Kemenpora, dan BPOM.
Selain kementerian, turut hadir Non Government Organization (NGO) yang diwakili Yayasan Lentera Anak dan Komnas PT, serta Pokja Tobacco Control-KPAI. Adapun hasil kesepakatan pertemuan tersebut adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari siaran pers KPAI.
1. Sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulutangkis harus terus dilakukan.
2. Sepakat mendesak Djarum Foundation untuk sesegera mungkin menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi brand image Djarum.
3. Mendukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mengevaluasi status Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) di daerah-daerah sebagai lokasi audisi.
4. KPAI bersama KPP-PA, akan mengundang para kepala daerah yang menjadi tuan rumah pelaksana kegiatan ini, antara lain Walikota Bandung, Walikota Surabaya, Walikota Purwokerto, Bupati Kudus, dan lain-lain.
5. Mendorong pelaku usaha khususnya BUMN untuk mensponsori kegiatan pencarian bakat dalam bidang apapun termasuk dalam bidang olahraga untuk anak.
6. Mendorong peran orangtua dalam mendidik anak akan bahaya laten rokok termasuk di dalamnya penggunaan branding image rokok dan bahaya eksploitasi terselubung lainnya, dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan anaknya.
Â