KPAI Keberatan dengan Lagu Bodo Amat Young Lex

YouTuber Young Lex.
Sumber :
  • Instagram/@young_lex18

VIVA – Lagu Young Lex yang baru dirilis dengan judul “Lha Bodo Amat" mengundang kontroversi. Belakangan, lagu yang memuat lirik tak senonoh itu juga memicu reaksi dari Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Retno Listyarti. Ia mengaku keberatan dengan penggunaan istilah “Bacot” dalam lagu tersebut. 

Respons Bijak Young Lex Soal Kontroversi Gus Miftah: Warganet Tercengang!

"Meski keberatan dengan penggunaan istilah “Bacot” dalam lagu “Lha Bodo Amat”, tapi saya tidak mau menghakimi Lex, saya tetap memilih bertemu Lex di kantornya pada Kamis sore, 8 Agustus 2019 untuk mendengar sendiri penjelasan Lex atas kata itu," ungkap Retno dalam siaran persnya. 

Menurutnya, masyarakat harus bersikap adil terhadap penulis lagu. Ia mengatakan, karena sebagai karya seni, tentu makna kata yang digunakan kerap kali memiliki makna tersendiri bagi penulisnya. 

Komentari KDRT Kurnia Meiga Terhadap Istri, Young Lex: Cowok Red Flag Sih Itu!

"Sebenarnya, saya datang bukan sebagai Komisioner KPAI, tetapi sebagai teman. Walau baju 'komisioner' sulit dilepaskan dari saya," kata Retno. 

Retno mengungkapkan, bahwa dirinya telah lama mengenal Lex sekitar tahun 2018. Kala itu dirinya pernah menjalin kerja sama cukup lama saat mengkampanye stop bullying di berbagai sekolah di beberapa kota/kabupaten. 

Jika Ganjar-Mahfud Menang, Ahok Ingin Dua Posisi Jabatan Ini

"Kami beberapa kali berkontak melalui media sosial. Saya mengenalnya sebagai pribadi yang ceplas-ceplos, apa adanya, tidak jaim dan kritis. Sepanjang mengenalnya, Lex selalu bersikap hormat terhadap saya," kata dia. 

Terkait lagu tersebut, Retno hanya mempersoalkan kata “bacot" yang ada pada liriknya. Meskipun kata bacot hanya sedikit digunakan, namun kata-kata itu ada dalam lagunya. 

Lebih jauh, Retno mengatakan bahwa pengaruh media sosial dan internet merupakan bagian pendidikan masyarakat. Ketiganya saling kait-mengait dan dapat membentuk karakter seorang anak. 

Namun, ketika karakter anak kuat sejak pendidikan dini di rumah, maka pengaruh di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat akan membuatnya dapat memilih dan memilah mana yang baik, mana yang buruk. 

"Konsep diri yang positif akan sangat membantu anak menangkal pengaruh buruk. Di sinilah penting pola asuh positif dari orangtua," ujar Retno. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya