Kulit Bayi Masih Sensitif, Jangan Asal Pilih Produk
- Pixabay
VIVA – Tubuh manusia adalah rumah bagi triliunan mikroorganisme yang dikenal sebagai mikrobiome. Hal tersebut berfungsi sebagai garis pertahanan pertama melawan patogen. Meskipun mikrobiome merupakan aspek penting dari sistem kekebalan bayi, namun keberadaannya di kulit bayi masih berkembang.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Srie Prihianti, SpKK, PhD, FINSDV, FAADV, yang juga merupakan Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia menjelaskan, pada bulan-bulan awal, ketika sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang, kulit mereka 30 persen lebih tipis dan sensitif dari kulit orang dewasa, sehingga lebih cepat kehilangan kelembapan serta rentan terhadap iritasi dan infeksi.
"Karena itu, para ibu sebaiknya memerhatikan perawatan kulit bayi, terutama berhati-hati dalam memilih produk-produk perawatan kulit untuk bayi," ujarnya di kawasan Kasablanka Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, paling utama, pastikan menggunakan produk bayi yang teruji lembut dan halus, menjaga serta meningkatkan kelembapan kulit, juga pastikan tidak merusak keseimbangan pH ataupun microbiome kulit.
Keseimbangan mikrobiome kulit merupakan salah satu faktor penting yang berperan pada sistem pertahanan pertama kulit bayi dari pengaruh dunia luar, agar terhindar dari iritasi dan infeksi.
Selain itu, membangun ikatan melalui sentuhan dan meningkatkan interaksi alami antara orangtua dan bayi juga sangat penting.
"Salah satu contohnya adalah saat memandikan dan memberikan lotion pelembap kepada bayi, digabungkan dengan sentuhan lembut dari ibu, dapat meningkatkan perkembangan mikrobiome pada kulit yang sehat. Dengan begitu, mikroba tersebut dapat berkontribusi pada kesehatan dan perkembangan kulit secara keseluruhan," tambahnya. (nsa)