Dongeng Malam Sebelum Tidur Ternyata Tak Tepat, Ini Waktu Terbaiknya
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kegiatan mendongeng untuk buah hati semakin ditinggalkan para orangtua. Padahal, membacakan dongeng untuk sang anak sebelum tidur memiliki banyak manfaat.
Beberapa contoh manfaat mendongeng di antaranya, dapat mendekatkan ikatan antara orang tua dan buah hati, anak semakin merasa diperhatikan dan memiliki waktu khusus untuk anak.
Dan dari segi kognitif, menceritakan berbagai jenis cerita pada buah hati, juga dapat meningkatkan kosakata dan kemampuan imajinasi anak.
Menceritakan buku dongeng bergambar sebelum tidur kepada anak dapat memperkenalkan warna dan bentuk. Dan yang terpenting adalah, dengan mendongeng, orangtua bisa langsung menanamkan pesan moral secara sederhana dan akan dikenang selamanya.
Umumnya, malam menjelang tidur dianggap sebagai waktu yang pas membacakan dongeng. Tapi ternyata menurut pakar sastra anak, malam hari bukanlah waktu yang pas untuk mendongengkan cerita.
"Karena orangtua atau anak kerap kali tertidur sebelum dongeng selesai," kata Pakar Sastra Anak, Murti Bunanta yang dijumpai di acara peluncuran 'Dongeng Aku Dan Kau untuk Anak Unggul Indonesia' Dancow di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Juli 2019.
"Lakukan memdongeng di waktu luang, saat orang tua dan anak tidak sedang melakukan apa-apa," sambung Murti.
Dikatakan Murti, bukan berarti mendongeng sebelum tidur itu tidak baik. Dengan Anda mendongeng di waktu luang maka dapat membantu putra putri Anda semakin kreatif.
"Misalnya ya, mendongeng dipadukan dengan kreativitas lain seperti bermain dan menggambar," katanya.
Selain waktu, sebagai orangtua Anda harus dapat memastikan si anak nyaman saat dibacakan dongeng.
"Mendongeng atau membacakan cerita anak dilakukan dengan paksaan, misalnya ketika anak sedang bermain game di gadget. Paksaan mendengarkan donger Anda akan membuat mereka (anak) marah lalu kembali ke gadget," katanya.
Murti menyarankan agar orangtua lebih kreatif membacakan dongeng tersebut. "Harusb kreatif (orangtua). Orangtua bisa pakai cara baca saja sendiri dongengnya, maka lama-lama anak akan mendekat dan mendengar suara ibunya. Lama-lama dia akan tinggalkan gadget," jelasnya.
Apabila sang anak sudah menyukai aktivitas mendongeng, maka orangtua tidak perlu lagi membaca dongeng dengan suara keras.
"Anak akan lebih suka mendengar suara yang lebih natural. Mendongenglah dengan gaya yang wajar. Hal terpenting juga, ambillah cerita yang Anda senangi," katanya.
Lantas, berapa durasi yang dibutuhkan untuk mendongeng?
"Tergantung anak, bisa 10 menit, setengah hari, atau satu hari. Bisa juga dilanjutkan keesokan harinya," katanya.
Dan terakhir, pemilihan buku dongeng ternyata tidak melulu harus dari cerita lokal. Anda bisa ambil contoh beberapa buku bacaan dari luar negeri, yang mengajarkan kebaikan untuk sang anak.