Logo DW

Cara Mengurangi Derita Anak Akibat Perpisahan Orangtua

Fotolia
Fotolia
Sumber :
  • dw

Corinna mengatakan kalau dia kalut, takut, dan dia tidak mengerti apa yang tengah terjadi. Namun bukankah ini normal dialami anak-anak yang orangtuanya berpisah? Bukankah itu selalu merupakan pengalaman yang buruk?

"Tidak," ujar psikolog dan terapis keluarga Beatrice Wypych. "Jika orangtua sudah sering bertengkar ketika masih bersama, perpisahan sebenarnya dapat membuat segalanya jadi lebih santai," katanya kepada DW.

Para orangtua yang terus-menerus bertengkar satu sama lain akan meracuni suasana di rumah, kata Wypych. Mereka begitu sibuk dengan kondisi mereka sendiri sehingga pada dasarnya melupakan anak-anak mereka.

Setelah hubungan itu berakhir dan konflik yang sudah berlangsung lama juga usai, para ibu dan ayah bisa fokus lagi kepada anak-anak mereka.

Kamu tidak bersalah!

Namun banyak anak tidak mendapatkan informasi latar belakang yang cukup. Mereka memang bisa merasakan ketegangan atau permusuhan di antara orangtua mereka, tetapi tidak mengerti sumbernya.

"Jika Anda tidak berkomunikasi dengan anak-anak Anda," kata Wypych, "mereka dibiarkan sendiri dengan perasaan mereka dan mencoba untuk memahami hal itu sendiri."