Zumba Mampu Tingkatkan Kemampuan Anak Autis

Ilustrasi anak.
Sumber :
  • Pixabay/cherylholt

VIVA – Kondisi autisme pada anak sering disalahartikan sebagai penyakit. Padahal Gangguan Spektrum Autisme (GSA) atau disebut juga sebagai  Spectrum Disorder (ASD) pada dasarnya merupakan suatu gangguan perkembangan kognitif berkelanjutan. Artinya akan berlangsung seumur hidup. 

Film 'Aku Jati, Aku Asperger' Dikritik karena Kurang Mewakili Anak Autis, Jefri Nichol Buka Suara!

Pada dasarnya, GSA atau ASD memengaruhi perkembangan kognitif (berpikir) dan berbahasa, keterampilan motorik dan sosial anak, sehingga kondisi tersebut akan memperlambat kemampuan anak. Setelah didiagnosis GSA atau ASD, seseorang tidak dapat sembuh sepenuhnya.

Meski mengganggu kognitif anak, namun penderita autisme menurut psikolog Rr. Finandita Utari M.Psi, masih bisa mengembangkan keterampilannya.

Active Day 2024, Kenalkan Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Zumba Hingga Body Combat

“Ketika anak-anak didiagnosis menderita GSA atau ASD, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajari mereka keterampilan dasar seperti berbicara, berjalan, dan lainnya, karena keterampilan motorik mereka cenderung tumbuh lebih lambat dari anak-anak lain. Selain itu, mereka kesulitan untuk fokus dan memiliki keseimbangan yang kurang baik," ujarnya dilansir dari keterangan pers Zumba.com, Senin 1 Juli 2019.  

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anak-anak dengan GSA atau ASD biasanya menghadapi tujuh tantangan umum, yaitu kontak mata yang terbatas, komunikasi verbal dan non-verbal, keterampilan sosial, keterampilan motorik, keterlambatan bicara, perilaku berulang, dan kesulitan beradaptasi.

Keseruan Denada dan Asri Welas Ikut Pesta Zumba Terbesar Dunia di Amerika

“Ada berbagai cara agar kondisi tersebut menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan berolahraga atau melakukan gerakan yang melatih koordinasi tubuh, mulai dari mata, tangan, kaki, dan sebagainya. Selain untuk kesehatan, kegiatan itu bermanfaat bagi mereka dalam meningkatkan keterampilan motorik, komunikasi, sosial, dan cara berpikir mereka. Suatu rutinitas dapat meningkatkan fokus, melatih kemandirian dan mengurangi hipersensitivitas mereka,” tambahnya.

Olivia Febriani, seorang spesialis pendidikan Zumba atau yang resmi disebut Zumba Education Specialist (ZES), menyarankan agar para orang tua mempertimbangkan kelas Zumba untuk anak-anak mereka dengan GSA atau ASD, karena kegiatan tersebut menuntut mereka untuk mengikuti instruksi koreografi, menyelaraskan tubuh dengan musik, dan mengendalikan laju pernapasan.
 
“Setiap orang memiliki naluri musik di dalam diri mereka. Menggerakkan tubuh mereka sesuai ritme, merangsang indera dan  koordinasi tubuh mereka. Selain itu, mendengarkan musik membuat mereka bahagia," ujar Olivia. (ren)

Senam zumba di CFD Jakarta

Senam Zumba di CFD Jakarta Sambil Ikut Lelang

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mengadakan senam zumba bersama warga Jakarta di Car Free Day (CFD) yang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2024