4 Tips Bikin Si Kecil Nyaman saat Bepergian
- Pixabay
VIVA – Bepergian dengan bayi, bagi sebagian besar orangtua, adalah tantangan yang cukup rumit. Membuat si kecil nyaman selama dalam perjalanan merupakan hal yang perlu dipahami orangtua untuk mengajaknya bepergian.
Berada di ruang terbuka dengan banyak orang merupakan sesuatu yang baru untuk bayi. Selain membuatnya tidak nyaman, hal ini berpotensi menularkan penyakit padanya. Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan selama bepergian dengan bayi dikutip dari laman Babycenter, Minggu 23 Juni 2019.
1. Obat-obatan dan pelindung tubuh
Resep dan obat dokter untuk menjaga si kecil selama bepergian harus selalu dibawa untuk mengatasi keadaan darurat. Jangan lupa membawa topi serta tabir surya untuk melindunginya saat cuaca panas, khususnya bagi bayi dengan kulit cenderung sensitif.
Bawa penutup telinga juga untuk bayi agar mencegah rasa nyeri saat tekanan di pesawat. Persiapkan juga botol susu atau segera menyusui langsung si kecil jika takeoff dan landing untuk menekan rasa nyeri di telinga.
2. Makanan
Sediakan banyak air untuk membuat Anda tetap terhidrasi, khususnya bagi ibu yang masih memberi ASI eksklusif. Untuk bayi yang sudah makan atau mengonsumsi susu formula, segera sediakan makanan instan atau susu formula siap saji untuk menghindari proses pembuatan yang cukup rumit. Jangan lupa bawa kain atau tisu untuk membersihkan mulut bayi yang berantakan usai mengonsumsi makanan.
3. Popok
Bawa popok yang cukup hingga sampai ke tujuan. Pikirkan dengan tepat durasi perjalanan Anda dengan kebutuhan popok si kecil. Tak lupa untuk membawa kantong untuk popok kotor dan krim pencegah ruam kulit akibat popok.
4. Permainan
Sebisa mungkin membawa mainan favorit si kecil seperti mainan musik, binatang lucu, cermin, hingga teething rings. Cukup membawa mainan yang kecil dan bisa digenggam untuk mempermudah Anda membawanya dalam tas. (ren)
Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme
Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.
