Cara Tepat Bentuk Rasa Empati Positif Si Kecil

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Rasa empati dibutuhkan tiap manusia untuk bisa saling memahami satu sama lain. Hal ini harus dibentuk sejak dini agar si kecil bisa memiliki pribadi yang positif.

Hati-Hati, 5 Respons Positif Ini Bisa Jadi Toxic Positivity dan Bikin Tidak Nyaman!

Rasa empati pada anak sebenarnya sudah ada sejak anak dilahirkan. Namun, proses membentuk empati anak menjadi ke arah positif, harus dilakukan dengan cara tepat.

Hal pertama yang mampu menstimulasi empati si kecil sejak dini yaitu adanya peluang atau kesempatan yang diberikan orangtua. Adanya kesempatan tersebut bisa membuat si kecil terlatih untuk mampu berpikir dengan kritis.

Bully? No Way! 10 Sikap Elegan Menghadapi Kebencian Tanpa Alasan

"Untuk memiliki empati yang tepat, dibutuhkan kemampuan berpikir. Salah satunya dengan orangtua yang memberi kesempatan untuk melakukan sesuatu pada anak, seperti minta si kecil memberi makanan ke tetangga atau memberi kado ke temannya," ujar Psikolog Roslina Verauli, M.Psi. saat ditemu baru-baru ini.

Dengan peluang yang dilakukannya, lanjut Vera, anak akan memahami cara bersosialisasi dengan sesama manusia. Untuk lebih memaksimalkan rasa empatinya, hal ini harus dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu pemberian hadiah.

BRAVE Dorong Kesadaran Anti Bullying di Universitas Esa Unggul Bekasi

"Reward enggak perlu (dalam) bentuk barang. Bisa dengan pujian ke anak setelah ia melakukan hal baik tersebut. Karena reward yang paling dibutuhkan anak yaitu afeksi atau kasih sayang orangtuanya," jelasnya.

Untuk itu, kalimat positif juga harus diberikan orangtua secara rutin pada si kecil untuk membentuk empati yang tepat. Dengan dilakukan secara berulang, perilaku ini bisa memunculkan rasa empati yang tepat pada anak.

"Perilaku yang berulang ini menanamkan pada anak cara melakukan aksi sosial dengan empati yang tepat,” ucapnya. (ase)

Ilustrasi kesepian

Kenapa Semakin Tua, Semakin Sukses, Semakin Kesepian dan Seperti Monster?

Hal ini dibenarkan oleh spesialis kejiwaan, dokter Elvine Gunawan, Sp.KJ saat berbincang dengan Helmy Yahya dalam podcastnya belum lama ini.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024