Gerakan 3B Bisa Jadi Trik Jitu Hindari Anak Kecanduan Nonton TV
- Pixabay/ mojzagrebinfo
VIVA – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tahun 2018 mencatat, isi dari siaran televisi Indonesia rata-rata 40 persen iklan, 31 persen sinetron, 15 persen berita, dan pendidikan 0,07 persen. Data ini tentu sangat mengkhawatirkan untuk orangtua jika membiarkan anak menonton televisi tanpa pengawasan.
Banyak konten yang tidak edukatif ini juga membuat psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi menyebut televisi berbahaya sekali bagi anak. Karenanya, perlu dilakukan yang disebut dengan diet menonton TV.
"Ada gerakan 3B yang dilakukan jam 6-9 malam. Bisa beribadah, bercerita, belajar bersama, atau bergembira bersama keluarga, yang terpenting ada kebersamaan dan matikan TV," kata Seto saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, orangtua juga harus membudayakan bahwa televisi bukanlah segala-galanya. Ini hanya alat saja dan bisa dialihkan dengan permainan tradisional. Dalam permainan tradisional biasanya ada pertemuan dan kebahagiaan yang lebih tinggi.
Yang terpenting, orangtua harus memosisikan diri sebagai teman atau sahabat anak. Di samping itu, masyarakat juga diminta aktif memantau dan melaporkan langsung ke KPI jika ada tayangan yang tidak layak anak. (tsy)