Bayi Kena Kanker Nasofaring, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebuah foto seorang bayi berusia 1,5 tahun beredar di media sosial. Dalam keterangan foto tersebut si anak dikabarkan terkena kanker hidung yang kemudian menyebar hingga bagian matanya membengkak. 

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Meskipun masih belum jelas identitas bayi tersebut. Tapi, satu hal yang harus jadi perhatian ialah mengapa di usia yang masih dini, seorang bayi bisa terkena kanker hidung? 

Dilansir dari Children National Health System, kasus ini biasa dikenal dengan karsinoma nasofaring. Jenis kanker langka ini terjadi di rongga hidung dan faring, bagian atas tenggorokan di belakang hidung. 

Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

Kanker ini disebut karsinoma karena dimulai pada sel-sel yang melapisi tenggorokan dan hidung. Karsinoma nasofaring sendiri sebetulnya lebih sering terjadi pada anak-anak di usia remaja daripada anak-anak yang lebih muda lagi. 

Karena kanker ini jarang dan tidak memiliki gejala yang membedakan, perlu waktu khusus untuk mendeteksi dan mendiagnosis tumor. Jika tidak diobati, kanker nasofaring dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh yang lain dan menyebabkan kematian.

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Lantas apa penyebabnya?

Hingga saat ini para ilmuwan dan dokter belum mengetahui penyebab pasti dari karsinoma nasofaring. Tapi, virus Epstein-Barr (EBV), virus umum yang merupakan bagian dari keluarga herpes dikaitkan dengan jenis kanker ini.

Secara umum anak-anak dengan karsinoma nasofaring sering mengalami gejala-gejala seperti mimisan, hidung tersumbat, infeksi pada telinga, pembesaran atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan tenggorokan hingga radang tenggorokan

Karena gejala-gejala ini juga terjadi pada infeksi umum pada anak, penting untuk segera membawa anak ke dokter anak jika anank menunjukkan gejala tersebut. Dengan demikian dokter bisa mengenali lebih lanjut apa sebab dari gejala itu. (rna)

Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024