Astrid Tiar Perkenalkan Permainan Tradisional ke Anak, Ini Alasannya

Astrid Tiar dan sang buah hati, Annabel.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA – Masa anak-anak adalah waktunya bermain, sehingga pembelajaran yang diberikan harus ada unsur bermain agar anak tidak bosan. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini, permainan pun menjadi serba digital.

Cara Starbucks Perkenalkan Kembali Permainan Tradisional Indonesia

Di tengah era modern, artis Astrid Tiar tidak ikut-ikutan memberikan mainan digital kepada buah hatinya. Dia termasuk salah satu dari sedikit orangtua yang lebih memilih mengajarkan dan memberikan permainan tradisional kepada anak-anaknya. Sayangnya, untuk mendapatkan permainan tradisional pada saat ini sangat sulit baginya. Misalnya, mainan congklak atau karet.

"Kemarin beli karet satu kilo itu susah, pingin bikin karet yang panjang banget buat main karet itu susah dicari. Kalau dulu karet di mana aja dapet," ujar Astrid usai peluncuran SoKlin Experience Sakura di Veranda Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 28 Februari 2019.

Ada Acara Tak Biasa di HUT ke 25 PAN

Meski sulit menemukan permainan tradisional seperti yang pernah digunakannya saat kecil, Astrid tak putus asa. Ibu dari Dialucita Annabel Estheressa Thiorina Situmorang dan Isabel Althalya Natiar Situmorang ini tetap mengajarkan permainan tradisional lain kepada anak-anaknya.

"Mereka sekarang lagi suka main loncat petak, taplak gunung. Kapur enggak ada, pakai batu ke tetangga, untuk buat segitiga dan kotak-kotaknya," ujarnya.

Ketagihan Main Lato-lato Hingga Gangsin, Kim Mingue: Ini Susah Banget!

Dia mengaku lebih senang mengajarkan permainan tradisional pada kedua anaknya demi masa depan mereka. Anak-anak yang bermain gadget, menurutnya, cenderung individualis dan tidak bisa bersosialisasi dengan baik.

"Jangan sampai mereka enggak tahu tetangganya. Yang aku bangun, bagaimana bermain bersama-sama, enggak bisa sendiri, manusia berkelompok, enggak bisa sendiri. Kalau gadget mulu kita akhirnya enggak ngobrol, enggak share. Aku mau kebiasaan itu akan mereka bawa sampai mereka dewasa," tutur Astrid.

Kampung Lali Gadget

Kampung Lali Gadget, Bikin Anak-anak Lupakan Gadget dan Beralih pada Permainan Tradisional

Inilah yang ada di benak Achmad Irfandi saat mendirikan Kampung Lali Gadget (KLG). Pemuda asli Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo mendirikan KLG

img_title
VIVA.co.id
15 Oktober 2024