Kini Ada Media Sosial Khusus untuk Para Ibu

Ilustrasi ibu dan anak atau parenting.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berbelanja kebutuhan bayi menjadi salah satu kegiatan yang senang dilakukan para ibu. Selain itu, para ibu juga biasanya senang mencari informasi seputar parenting dan kesehatan melalui internet. Terutama para ibu muda kaum milenial yang sudah sangat akrab dengan teknologi digital.

Kembali Heboh! Sri Mulyani Ungkap Harga Asli LPG 3 Kg 12 Ribu, Masyarakat Beli Rp20 Ribuan, Warganet: Oknum Siapa Ini?

COO Babyologist, Dennis Hartono mengungkap, sebuah survei menunjukkan bahwa ada tiga topik utama yang dicari para ibu di internet, yaitu parenting, kesehatan dan resep masakan. Karena  itulah, penting sekali para ibu mendapat situs parenting yang kredibel, aman dan dapat dipercaya.

"Menurut survei, sumber pertama yang dicari ketika para ibu butuh bantuan atau ada pertanyaan, 60 persen mencari di parenting site. Sisanya tanya teman, blogger atau orangtua," ucap Dennis saat peluncuran Babyologist di Bebek Bengil, Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.

Viral Aksi Ojol Evakuasi Biawak yang Tiba-tiba Muncul Usai Banjir, Warganet: Respect!

Atas alasan inilah Babyologist hadir di tengah para ibu dan calon ibu yang membutuhkan informasi terpercaya. Para ibu juga bisa saling berbagi cerita dan pengalaman mereka kepada ibu lainnya.

CEO Babyologist, Haryono Lim mengatakan, Babyologist menjadi satu-satunya media sosial khusus untuk para ibu. Harapannya, dengan adanya platform ini, para ibu Indonesia bisa menjadi ibu yang bijak, cerdas dan cermat dalam merawat bayi.

Esemka Muncul Lagi, Langsung Gemparkan Jagat Media Sosial Usai 'Hilang' 2 Tahun

"Babyologist juga menjadi tempat bagi orangtua merekam journey lewat posting foto-foto atau cerita dari momen pertama kehamilan hingga melahirkan," kata Haryono.

Dan, para ibu yang mengunggah foto-foto pun dijamin keamanannya karena yang menjadi member di sini juga para ibu.

Selain berbagi cerita, di sini para ibu juga bisa mendapatkan pengetahuan seputar produk-produk yang tepat sesuai kebutuhan. Seringkali, para ibu cenderung berakhir membeli barang yang tidak sesuai sehingga menghabiskan lebih banyak uang. Banyak pula produk yang sudah dibeli yang akhirnya tidak terpakai karena tidak cocok.

"Kehadiran kami adalah ingin menjembatani antara brand dengan para moms. Brand punya pesan yang ingin disampaikan tapi tidak dapat dikenali dan para moms, karena terbatasnya informasi, akhirnya coba-coba," ucap Dennis. (csr)

Ilustrasi detoks media sosial (medsos).

Anak-anak Harus Dibatasi Main Medsos

Menkomdigi Meutya Hafid mengemukakan bahwa aturan pembatasan penggunaan media sosial (medsos) dibutuhkan untuk melindungi anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025