Gelar Baby Shower, Meghan Markle Dinilai Langgar Aturan Kerajaan
- Metro.co.uk/ Beretta
VIVA – Meghan Markle menggelar acara baby shower di New York pada 21 Februari 2019 lalu. Perayaan yang digelar di The Mark Hotel ini dihadiri oleh sejumlah sahabat Meghan, seperti Abigail Spencer, Serena Williams, Amal Clooney hingga Gayle King.
Pesta penyambutan kelahiran anak pertama Meghan dan Harry itu pun cukup meriah, terlihat ada mesin permen kapas hingga lusinan koper berisi barang menghiasi pesta tersebut. Acara baby shower itu pun mendapat banyak kritikan, mengingat baby shower menjadi hal yang tidak biasa dilakukan bukan hanya oleh anggota kerajaan tetapi juga bagi masyarakat Inggris.
"Biasanya, orang Inggris tidak melakukan baby shower. Ini bukan sesuatu yang tradisional di sini," kata pakar kerajaan Victoria Arbiter kepada Today, seperti dilansir dari The List.
Pakar kerajaan menjelaskan, meski tidak ada aturan tegas yang melarang baby shower, tetapi memang benar bahwa Istana Kensington tak pernah mengonfirmasi apakah kakak ipar Meghan, Kate Middleton pernah melakukan hal serupa.
"(Para bangsawan) didanai oleh rakyat (lewat pajak) dan karenanya mereka harus mempertimbangkan persepsi publik," kata Arbiter.
Bahkan jika baby shower umum di luar negeri, mereka akan sulit dilakukan oleh para bangsawan. Sementara salah satu tamu yang hadir dalam kegiatan baby shower, Gayle King mengungkapkan di CBS This Morning bahwa Meghan tidak membuka hadiah selama pesta berlangsung karena dia ingin membukanya bersama suaminya, Harry.
"Jadi aku benar-benar tidak tahu apa yang didapat. Kurasa aku punya sesuatu yang menurutku sangat bagus," kata dia. Â
Meskipun tidak ada yang bisa memberi tahu hadiah yang diterima Meghan, namun salah satu hadiah adalah sebuah boks Babyletto. Menurut kebijakan keluarga kerajaan, ketika bangsawan mendapat hadiah pribadi, maka sekretaris pribadi kerajaan harus mencatatnya.
Dan, jika seorang anggota kerajaan diberikan hadiah oleh orang lain selain seorang teman, maka mereka hanya akan dapat menerima dan menggunakan hadiah tersebut jika nilainya kurang dari 150 poundsterling atau sekitar Rp2,76 juta.
Bukan hanya soal baby shower, saat meninggalkan kota berjuluk Big Apple, mantan bintang serial Suits itu terus melanggar protokol kerajaan. InStyle melaporkan bahwa Duchess of Sussex itu meninggalkan hotelnya dengan mengenakan legging Lululemon yang dipadukan dengan jaket hamil dari Ingrid & Isabel dan sneaker Adidas UltraBoost.
Dia juga mengenakan kalung Jennifer Meyer seharga US$850 atau setara Rp11,9 juta. yang bertuliskan Mommy, yang kemungkinan kalung itu merupakan hadiah dari acara baby shower. Dia juga mengenakan mantel musim dingin dan topi baseball yang bertuliskan Rectify.
Menurut laporan, topi itu kemungkinan aksesori promosi untuk serial Sundance TV, di mana teman Meghan, Abigail Spencer menjadi bintangnya. Anda tentu tidak bisa menyalahkan wanita bangsawan yang tengah hamil ingin mengenakan pakaian santai, tetapi item pakaian yang dipakai Meghan tidak standar.
Pangeran William misalnya, memilih untuk berolahraga dengan memakai celana jeans putih suatu waktu. Menurut pakar etiket Diana Mather, jeans benar-benar dianggap pakaian yang pantas untuk hal-hal, seperti berjalan santai. Meskipun bangsawan memiliki lebih banyak kebebasan mode ketika mereka tidak melakukan kegiatan resmi kerajaan, berpakaian kasual dengan cara elegan menjadi pilihan setiap kali mereka tampil di depan umum.
Anehnya, sneaker tidak dilarang. Kate Middleton terlihat mengenakan sneaker di banyak kesempatan. Meskipun terkadang Anda juga akan melihat Duchess of Cambridge mengenakan topi baseball, namun pilihan item headwear Meghan dipertanyakan. Â
Pertama, bangsawan tidak menerima pakaian gratis, menurut People. Lebih lanjut juru bicara Kate mengonfirmasi kepada People bahwa Kate mengikuti kebijakan kerajaan untuk tidak menerima tawaran pakaian gratis, sementara topi yang dipakai Meghan adalah untuk tujuan promosi.
Topi yang tampaknya tidak berbahaya mungkin juga telah melanggar aturan lain. Menurut kebijakan kerajaan, bangsawan dilarang menerima barang-barang yang akan atau mungkin seperti menempatkan anggota keluarga kerajaan di bawah kewajiban apapun kepada pemberinya.(nsa)