Hari Keluarga Nasional 2019 Soroti Isu Perkawinan Anak
- VIVA/Yasir
VIVA – Perkawinan anak masih menjadi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Laporan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) pada 2016 menyebut Indonesia menempati negara nomor tujuh di dunia untuk tingkat perkawinan anak tertinggi.
Hal inilah yang menurut Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, penting dibahas dalam Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-26 tahun 2019. Menurutnya, peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membangun keluarga sejahtera lahir dan batin.
Ia ingin agar seluruh masyarakat Kalsel paham bagaimana menjaga Bumi dan menekan ledakan pertumbuhan penduduk.
“Ingat Bumi kita ini stagnan, dia tidak berubah, tidak akan bertambah luas. Tanah yang ada dimanfaatkan oleh warga Bumi dan semakin berkurang karena populasi manusia yang selalu bertambah," ungkap Sahbirin dalam siaran persnya, Selasa, 5 Februari 2019.
Menurutnya, salah satu upaya untuk meminimalkan ledakan pertumbuhan penduduk ialah dengan melaksanakan program Keluarga Berencana. Untuk itu ia mengajak seluruh keluarga di Indonesia, khususnya Kalsel, untuk menjaga dan membangun bangsa dari keluarga.
Dia mengatakan, puncak peringatan Harganas XXVI tahun 2019 akan digelar di Banjarbaru pada awal Juli 2019. Tema Harganas 2019 itu nantinya "Hari Keluarga, Hari Kita Semua", dengan slogan "Cinta Keluarga, Cinta Terencana".
Dalam acara ini, akan diisi oleh Festival Penggalang Ceria, GenRe Edu Camp, One Stop Service pelayanan untuk anak-anak, One Day for Children untuk anak-anak terlantar, dan beberapa seminar tentang kependudukan dan perkawinan anak yang mencapai 30 persen di Kalsel hingga lomba pencegahan perkawinan anak.
Lebih jauh, ia ingin agar peringatan Harganas 2019 ini menjadi momentum untuk menurunkan angka perkawinan anak dan juga menggencarkan program Keluarga Berencana.