Pentingnya Cek Berat Badan Anak saat Masa Pertumbuhan

Bayi baru lahir.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Masalah anak dengan berat badan kurang hingga kini masih menjadi tantangan di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan satu dari lima anak di Indonesia mengalami berat badan kurang.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Berdasarkan data Riskesdas 2018, presentase under weight atau berat badan kurang dan serve under weight atau berat badan sangat kurang pada kelompok balita di Indonesia mencapai 17,7 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa angka anak yang menderita kekurangan gizi di Indonesia ternyata masih tinggi di atas angka ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 10 persen.

Meski berat badan kurang adalah kondisi yang serius dan perlu segera ditangani, sayangnya banyak orangtua yang belum menyadari bahwa tubuh anak yang tampak kurus membutuhkan perhatian dan penanganan khusus.

Intervensi Nutrisi Tingkatkan Kesehatan Anak yang Kekurangan Gizi

DR.Dr.Conny Tanjung, Sp.A(K) menjelaskan, status kurang gizi merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang mengacu pada kondisi berat badan dan juga tinggi ideal. Kondisi ini dapat diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, penyakit kronis, masalah kesulitan makan, praktik pemberian makan yang salah dan ketidaktahuan orangtua.

Bicara Gizi NUB: Dukung Orang Tua Capai Berat Ideal Anak

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

“Orangtua perlu lebih mewaspadai kondisi anak dengan berat badan kurang dan memantau berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Ini penting untuk mengetahui pertumbuhan otak,” kata dia dalam bincang Dukung Orang Tua Capai Berat Badan Ideal Anak di Kemang Jakarta Selatan, Selasa 29 Januari 2019.

Dia melanjutkan, penting bagi orangtua melakukan pengecekan berat badan setiap bulan untuk anak berusia kurang dari satu tahun dan setiap dua bulan sekali untuk anak usia lebih dari satu tahun.

“Berapa sih berat badan ideal anak? Itu bisa diukur dari panjang badan atau tinggi badan. Misalnya panjang anaknya 65 centimeter (cm), berat badan idealnya adalah 7 kilogram,” ujar dia.

Untuk mencegah terjadinya berat badan kurang pada anak penting bagi orangtua mengupayakan pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan, mulai dari karbohidrat, protein hewani dan ikan, susu, kacang-kacangan, dan lemak.

“Harus beragam makanannya, dan perlu diperhatikan penggunaan gula dan garam. Untuk anak usia kurang dari satu tahun tidak boleh berlebihan. Kalau memang sudah diperbaiki nutrisinya dan belum berhasil, ada suplementasi tapi harus dari saran tenaga medis supaya tidak kebablasan jadi obesitas,” tutur dia.

Pentingnya memperhatikan berat badan pada anak balita itu sendiri lantaran kondisi berat badan kurang pada balita akan menyebabkan berbagai dampak yang merugikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Risikonya, antara lain penurunan sistem imun sehingga rentan terhadap penyakit, anak tidak tumbuh optimal dan cenderung tumbuh pendek, serta gangguan perkembangan otak dan fisik seperti gangguan daya pikir hingga interaksi sosial serta berbagai penyakit degeneratif. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya