Membahagiakan Anak Tak Sesimpel Membelikan Mainan
- Pixabay/cherylholt
VIVA – Menciptakan kebahagiaan anak sangatlah penting, sama pentingnya dengan menstimulasi tumbuh kembang anak yang optimal. Namun, seringkali banyak orangtua yang salah kaprah dalam hal memberikan kebahagiaan bagi anak.
Psikolog anak dan pendidikan Elizabeth Santosa mengatakan, orangtua banyak yang memberikan kebahagiaan yang sebenarnya tidak terlalu bermakna untuk anak. Memang, anak-anak terlihat lebih menyukai mainan dibandingkan bermain bersama orangtua.
"Anak saat itu memang memilih mainan karena anak belum punya kontrol diri. Kalau orangtua tidak hati-hati dalam hal ini, anak bisa mengasosiasikan kebahagiaan dia dengan materi," ujar psikolog yang akrab disapa Lizzie dalam acara EF Small Stars di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis, 24 Januari 2019.
Dia menekankan, anak sebenarnya tidak membutuhkan sesuatu yang mewah. Tapi, yang mereka butuhkan adalah membangun memori bahagia.
Anak yang bahagia akan bangun pagi, belajar dengan semangat, dan membawa energi positif. Berbeda dengan anak tidak bahagia, setiap ke sekolah ia akan menangis dan pada akhirnya tidak bisa belajar dengan baik.
Kenapa anak perlu bahagia? Lizzie mengatakan, anak-anak yang bahagia akan memiliki kesadaran diri, manajemen dan keterampilan sosial yang baik. Anak yang bahagia juga memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Semua itu penting karena terkait dengan hasil yang akan mereka peroleh di masa depan, di antaranya keberhasilan pendidikan. Misalnya, menyelesaikan gelar sarjana dan peningkatan atau kesuksesan karier. (tsy)