Obesitas Bikin Susah Punya Keturunan, Mengapa?

Orang yang mengalami kegemukan atau obesitas.
Sumber :
  • Pixabay/ cocoparisienne

VIVA – Anggapan gemuk tidak apa-apa asalkan sehat, mungkin sudah akrab di telinga kita. Tidak sedikit juga dari kita yang tidak mempermasalahkan kelebihan berat badan atau obesitas selama mereka tidak sakit dan tidak masuk rumah sakit.

Anggapan tersebut sangatlah salah. Orang dengan obesitas sendiri memiliki tingkat risiko mengalami berbagai penyakit non infeksi. Mulai dari diabetes tipe 2, darah tinggi, kolesterol tinggi, batu, perlemakan hati hingga serangan jantung.

Bukan hanya itu saja, orang yang memiliki berat badan berlebih juga diketahui sulit untuk memperoleh keturunan atau anak.. Hal ini diungkapkan oleh dr. Boy Abidin, SpOG (K).

Ditemui pada Health Talk di perayaan ulang tahun ke-30 Mitra Keluarga Group di kawasan Ancol, Jakarta Utara, dia menyebut orang yang memiliki lemak berlebihan terutama lemak di area perut akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon AMH.

AMH adalah sejenis hormon yang diproduksi oleh folikel telur dalam ovarium (indung telur) untuk mematangkan sel telur dan dikeluarkan menuju saluran telur (tuba falopi).

"Hormon AMH nya akan tinggi. Salah satu pemicunya adalah lemak visceral (lemak perut) dan itu akan membuat sel telur susah untuk membesar atau ovulasi yang kita sebut sel telurnya kecil-kecil, penyakitnya kita sebut PCO," kata dia, Minggu, 13 Januari 2018.

Dia menyebutkan, bahwa langkah yang perlu dilakukan jika seseorang memiliki kadar lemak visceral (lemak dalam perut) yang berlebihan adalah dengan menurunkan lemak visceralnya, bukan lemak tubuhnya.

"Yang kita tuju itu adalah lemak visceralnya bukan lemak tubuh. Caranya bisa mengatur pola makan, olahraga, istirahat yang cukup akan membuat bertahap lemak turun dan akan running normal ketika dia turun menstruasi teratur, kesuburan bagus," ujar dokter yang populer dalam acara dr. OZ Indonesia itu.

Kaget! Anak-anak Sekarang Rentan Ginjal hingga Autoimun, Ini Penyebabnya Menurut Zaidul Akbar

Untuk itu, kata dia, penting juga mengetahui kadar lemak visceral dengan melakukan tes. Beberapa di antaranya dengan melakukan body fat analyzer dan BMD.

Di sisi lain, soal jenis olahraga, dr. Michael Triangto, SpOK mengungkapkan, untuk menurunkan lemak visceral bisa memilih jenis olahraga aerobik (jalan cepat sampai jogging. Kalau untuk turunkan lemak itu kita melakukan adalah aerobik dari jalan cepat sampai jogging dan ini efektif membakar lemak. Tapi penting juga untuk tetap jaga pola makan," kata dia.

Penderita Obesitas Boleh Olahraga ke Gym? Begini Kata Pakar
Ilustrasi gula

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

Tak selamanya gula jahat, selama Anda mengonsumsinya dengan bijak. Gula sendiri tetap dibutuhkan tubuh sebagai cadangan energi terutama bagi mereka yang aktif.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024