Bunda, Perhatikan Hal Penting Ini Saat Membeli Mainan Si Kecil
- Pixabay/Inspiredimages
VIVA – Jutaan mainan anak saat ini sudah banyak diproduksi dan dijajakan di berbagai tempat. Bentuk dan warnanya yang menarik, membuat sebagian besar anak-anak ingin memiliki dan memainkannya.
Sandi Vidhianto, ketua Asosiasi Importir Mainan Indonesia (AIMI), mengatakan bahwa sebagai importir mainan anak, AlMl turut aktif untuk membantu pemerintah dan juga para orangtua dalam memperhatikan mutu mainan yang masuk ke pasar Indonesia. Di mana tentunya mainan-mainan tersebut harus memenuhi standar yang berlaku di Indonesia.
"Dari mainan bisa berkembang penyakit berbahaya dan mengontaminasi anak. Seperti kanker yang bisa ada migrasi dari mainan saat ditekan ke mulut. Kita perlu double check saat membeli mainan," ujar Sandi dalam konferensi pers IMBEX, di kawasan Slipi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dikatakan Sandi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli mainan. Salah satunya yaitu dengan melihat bahasa Indonesia yang ada pada label mainan.
"Selain bahasa negara lain, bahasa Indonesianya harus ada. Jadi kita bisa paham dan tahu asalnya dari mana. Maka saat terjadi sesuatu, importir itu yang bertanggung jawab," kata dia.
Selain itu, pemakaian label SNI wajib ada di setiap mainan anak. Standar ini dinilai penting karena terdapat risiko pada mainan yang kerap tidak disadari oleh masyarakat umum.
Risiko yang dapat ditimbulkan dari mainan yang tidak sesuai standar, di antaranya bahaya pendengaran, tersedak, terjerat, tergores, terjatuh, terjepit, tersetrum, hingga bahaya unsur kimia.
"Harus ada label SNI, lembaga sertifikasi produk, dan nomor registrasi untuk melacak di mana pembuatan mainan tersebut," ujarnya.