Pentingnya Mainan Edukatif untuk Si Kecil
- pexels
VIVA – Indonesia adalah pasar mainan anak yang menggiurkan. Perkembangan mainan dari tahun ke tahun selalu mengikuti perkembangan zaman mulai dari mainan tradisional hingga mainan berbasis teknologi.
Hal ini didukung dengan pertumbuhan jumlah penduduk, ekonomi dan meningkatnya kesadaran para orangtua akan pentingnya mainan dalam menunjang proses belajar si buah hati. Namun, Di era modern saat ini, sebagian besar anak-anak menggunakan gadget sebagai mainannya.
Padahal, guna menunjang proses belajar pada anak, penting kiranya orangtua tetap menyediakan mainan edukatif berbentuk fisik. Hal ini diperlukan untuk merangsang anak belajar bentuk secara nyata dan merasakannya.
"Kalau di luar negeri, produsen mainan banyak memproduksi yang mengarah ke edukasi. Karena di sana kesadaran dari industri untuk mulai membangun produk yang berinovasi untuk anak-anak disambut dengan baik," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), Eko Wibowo Utomo, dalam konferensi pers IMBEX, di kawasan Slipi, Jakarta, Rabu 21 November 2018.
Anak di masa tumbuh kembangnya membutuhkan mainan edukasi berbentuk fisik akan membantu anak untuk melatih motorik dan menambah wawasan sehingga anak bisa mudah berkonsentrasi dan memecahkan masalah. Eko mengaku bahwa di Indonesia mainan edukatif tersebut masih kurang disambut dengan baik.
"Pasar Indonesia tidak cukup menyambutnya dengan baik karena kurang peran orangtua untuk mendorong anak-anak masuk ke situ. Market driver-nya harusnya orang tua," terangnya.
Melalui acara INDONESIA MATERNITY, BABY AND KIDS EXPO (IMBEX) yang hadir di JCC pada 30 November-2 Desember 2018 nanti, terdapat mainan serta talkshow dari AMI untuk berbagi informasi kepada para orangtua akan pentingnya mainan bagi anak. Eko pun berharap peran orang tua dalam memilih mainan pada anaknya bisa lebih bijak.
"Kami berharap bisa bersama-sama berbagi pengetahuan kepada orangtua khususnya di dunia mainan. Karena orangtua harus sangat kritis dalam memilih mainan untuk anak. Ini menjadi tantangan untuk produsen dan importir mainan," kata dia.