Beberapa Hal yang Bikin Ibu Melahirkan Prematur Berkali-kali

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA – Hingga saat ini kasus kelahiran prematur di Indonesia masih cukup tinggi. Sebuah studi juga menyebut Indonesia berada di peringkat 5 tertinggi untuk kasus kelahiran bayi prematur. Seperti diketahui seorang anak disebut prematur ketika lahir pada usia kurang dari 37 minggu akibat berbagai kondisi.

Prevalensi Stunting di Kudus Jawa Tengah Tinggi dan Sulit Turun, Apa Sebabnya?

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu. Dengan kondisi tubuh yang belum optimal, anak yang lahir dengan bayi prematur harus butuh upaya lebih untuk mengejar ketertinggalan. Tak heran jika banyak ibu yang khawatir, akan kembali mengalami kelahiran prematur pada kelahiran berikutnya.

Lantas seberapa besar kemungkinan hal itu bisa terjadi?

Bahaya Perlengketan Plasenta Pascamelahirkan, Bisa Berakibat Fatal Jika Tak Cepat Ditangani!

"Jika pada seorang ibu yang memiliki riwayat sebelumnya prematur, masih kemungkinan keberulangan prematur. Tapi hal ini jangan jadi beban," kata dr. Putri Maharani Tristanita Marsubrin, SpA (K) selaku Dokter Anak Konsultan Neonatalogi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), saat ditemui pada acara Nutricia Sarihusada, di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu 17 November 2018.

Putri menjelaskan, bahwa kualitas  seorang manusia bukan hanya ditentukan pada saat dia lahir. Melainkan juga pada saat pra konsepsi. Sebab itu, ia menyarankan bahwa orang tua harus betul-betul merencanakan kehamilannya.

Benarkah Ikan Bisa Atasi Depresi Ibu Hamil? Begini Kata Ahli Gizi

"Jadi ketika mau hamil periksa dahulu, dipersiapkan dahulu, kalau ada sakit harus dibenerin dulu, kalau ada kurang seperti kurang darah, kita benerin dan kontrol ke dokter kandungan.  Kita harus bilang ada prematur ada kencing manis darah tinggi itu dikontrol, agar berikutnya tidak prematur. Karena keberulangan masih ada," kata dia.

Di samping itu, juga penting untuk mengetahui faktor risiko ibu melahirkan prematur. Seperti beberapa di antaranya karena hipertensi, diabetes, asma, gangguan tiroid, pre-eklamsia, serta gangguan autoimun dan anemia.

Ilustrasi susu.

Anak Alergi Susu Sapi? Jangan Salah, Pencegahannya Harus Sejak Hamil hingga Melahirkan

Menghindari anak-anak dari risiko alergi susu sapi (ASS) bisa dilakukan sedini mungkin bahkan ketika masih di dalam kandungan. ASS disebabkan kandungan kasein dan whey.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024