Bahaya Mata Malas Intai Anak Usia Dini
- Pixabay/Publikdomainpictures
VIVA – Bahaya mata malas bisa mengintai siapa pun termasuk anak-anak. Kondisi ini jika dibiarkan terlalu lama, akan sulit ditangani.
Perlu diketahui, skrining mata pada anak merupakan hal yang seharusnya dilakukan orangtua di enam bulan pertama kehidupannya. Dari sini, kondisi mata anak bisa terdeteksi dengan cepat.
"Seharusnya di 6 bulan pertama kehidupannya, anak sudah diperiksa mata. Dengan begitu, saat ada kelainan pada mata anak, bisa segera diketahui dan ditangani," ujar spesialis mata, dr Rina La Distia Nora. SpM(K), PhD, dalam acara Philips MyCare LED, di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018.
Namun, jika tak ada gangguan bermakna, pemeriksaan mata bisa dilanjutkan setidaknya tiga kali sebelum anak mencapai usia sekolah. Selanjutnya diperiksa kembali menjelang masuk sekolah dasar.
Dokter Rina menegaskan, jika terdapat adanya gangguan pada mata anak sekecil apa pun, orangtua patut waspada.
"Jika memang ada permasalahan pada mata anak dan tidak diatasi, seperti penglihatan yang blur. Di situ otak lama kelamaan akan merasa malas mempergunakan matanya untuk membaca sehingga timbul mata malas," terangnya.
Adapun upaya untuk mencegah gangguan penglihatan pada anak, sudah seharusnya dijalani oleh orangtua. Salah satunya dengan mengajak anak bermain di ruang terbuka.
"Penyebab gangguan pada mata anak salah satunya yaitu paparan layar komputer dan gawai. Maka, membatasi pemakaiannya dan mengajak anak bermain di outdoor bisa membantu mencegah gangguan itu terjadi."