Berkacamata, Anak Cynthia Lamusu-Surya Saputra Divonis Derita ROP

Cynthia Lamusu dan Surya Saputra
Sumber :
  • instagram.com/tatjanadanbima

VIVA – Pasangan selebriti Surya Saputra dan Cynthia Lamusu harus merelakan buah hatinya menggunakan kacamata di usia yang masih sangat kecil.

Setelah 35 Tahun, Jendela Rumah Kita Versi Reborn Hadir

Pasangan ini sempat menceritakan gangguan kesehatan mata yang diderita Bima, salah satu dari anak kembarnya. Mereka juga memajang foto saat Bima berkacamata yang membuat banyak orang bertanya-tanya, ada apa dengan Bima?
 
Lewat akun Instagram tatjanadanbima pun diceritakan, mengapa Bima berkacamata.

"#BIMA kok Pakai Kacamata...? Itu Kacamata Gaya "an Aja Atau Kacamata Beneran..?" tulis status di akun tatjanadanbima.

Benarkah BPA Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur? Begini Penjelasan Dokter Kandungan

Seperti diketahui, bayi kembar Cynthia dan Surya terlahir prematur di usia kandungan baru 33 minggu (harusnya bayi lahir normal minimal 37 minggu). Karena lahir dengan kondisi prematur, sangat berisiko terkena Retinopathy of Prematurity atau ROP.

Di akun itu pun ditulis secara panjang dan gamblang, apa itu ROP atau retinopati prematuritas?

RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur

"Adalah gangguan mata yang berpotensi membutakan. Kondisi ini terutama terjadi pada bayi prematur dengan berat sekitar 1250 gram atau kurang, yang lahir sebelum minggu ke-31 kehamilan (jangka waktu kehamilan yang dianggap cukup bulan adalah 38-42 minggu)."

Semakin kecil bayi ketika lahir, lanjut tulisan itu, maka akan semakin besar kemungkinannya untuk terkena ROP.

Gangguan ini yang biasanya mengenai kedua mata adalah salah satu penyebab paling umum dari kehilangan penglihatan pada usia dini dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan seumur hidup dan kebutaan.

"Bima dari Hasil screening Mata nya saat dia masih di Nicu dulu (screening dan Tindakan harus secepat-cepatnya atau maksimal di bawah usia 2 bln) ternyata Kondisi Mata nya Terdiagnosa:AP ROP."

Dijelaskan pula pada tulisan itu, Retinopati posterior agresif prematuritas (AP-ROP) adalah bentuk ROP yang parah dan langka yang ditandai dengan perkembangan cepat ke stadium lanjut dengan neovaskularisasi datar di zona 1 atau zona 2.

Sebelumnya, AP-ROP disebut sebagai ROP tipe II atau ROP tipe terburu-buru. "Jenis penyakit mata ini memiliki karakteristik sebagai berikut, lokasi posterior lebih;  perkembangan pesat, daripada melalui tahap klasik 1–5; dan  prognosis buruk meskipun terapi dini. AP-ROP umumnya terjadi pada bayi prematur (usia kehamilan [GA] <28 minggu) dan BBLR (<1.000 g)".

"(Cerita FlashBack yaa...) Pada saat Itu solusi nya Bima langsung diberikan Tindakan Khusus dari Dokter Ahli Mata yang Menangan nya (karena harus secepatnya kalau engga bisa terjadi Kebutaan) Alhamdulillah.... Hasil Dari Tindakannya Itu berhasil."

Cynthia dan Surya merasa senang saat ada reaksi baik dari mata Bima, sehingga si kecil itu terhindar dari kebutaan. Tapi Efek sampingnya adalah, Bima harus memakai kacamata. Mulai pakai kacamata di usia 18 bulan.

"Gimana Tapi Bima tetap Ganteng kan Om tante pakai Kacamata? Doain Bima sehat Terus ya...#BimadanKacamata."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya