Ajak Suami Masak, Cara Kenalkan Kesetaraan Gender pada Anak
- Pixabay
VIVA – Pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan mengurus anak, seringkali diidentikkan sebagai tanggung jawab perempuan. Seolah semua tugas domestik itu merupakan kodrat yang memang seharusnya dikerjakan oleh perempuan.
Padahal, menurut pegiat Aliansi Laki-laki Baru, pembagian peran di rumah tangga seperti memasak adalah konstruksi sosial yang sangat cair. Artinya, peran itu bisa dipertukarkan, sehingga perempuan maupun laki-laki harus mampu untuk mengerjakannya.
Selain itu, menurut Eko, dengan melibatkan laki-laki atau suami dalam tugas rumah tangga bisa menjadi sarana untuk mengajarkan anak tentang kesetaraan gender.
"Karena kalau sudah dewasa dan sudah tertanam, dia susah diubah. Jadi sejak anak, itu harus diajarkan dengan kesetaraan dan keadilan gender," kata Eko di acara Kecap ABC Dukung Kesetaraan Gender Dimulai dari Dapur di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin, 15 Oktober 2018.
Dia berpendapat, konstruksi gender tradisional tersebut harus bisa didekonstruksi. Pengenalan kesetaraan gender pada anak juga penting untuk memutus mata rantai kekerasan dalam rumah tangga, yang kerap dilakukan oleh laki-laki.
"Jadi enggak ada salahnya mengenalkan memasak pada anak laki-laki, mengenalkan boneka pada pada laki-laki. Jangan laki-laki dikenalkan dengan senjata, ini justru menanamkan kultur kekerasan pada anak," kata dia.
Dengan mengajak suami memasak, ini juga mengenalkan kepada anak bahwa pekerjaan rumah tangga bisa dikerjakan secara bersama. Hal ini pada akhirnya juga akan menambah keharmonisan dalam hubungan rumah tangga.