5 Risiko Bayi Lahir Prematur, Cedera Kepala Hingga Autis
- Pixabay
VIVA – Bayi lahir prematur dikaitkan dengan beberapa permasalahan yang rentan mengintai. Sebuah studi bahkan menyebutkan, perkembangan otak bayi yang lahir prematur rentan alami gangguan.
Bayi yang lahir prematur, merupakan kelompok bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 36 minggu. Kondisi tubuh bayi yang belum matang, membuat beberapa kondisi berbahaya bisa mengintai. Berikut deretan bahaya bayi lahir prematur dikutip dari laman The Health Site.
1. Risiko cedera kepala
Riset menemukan bahwa bayi yang lahir sebelum usia 32 minggu, berisiko alami cedera kepala, karena otaknya masih belum mencapai kondisi perkembangan yang maksimal saat di dalam rahim. 15-20 persen bayi tersebut cenderung alami perdarahan di minggu pertama kehidupannya.
Belum baiknya perkembangan otak bayi, dikaitkan dengan beberapa kondisi seperti belum maksimalnya perhatian dan konsentrasi, serta gangguan mental.
2. Sistem pernapasan buruk
Saat lahir prematur, paru-paru bayi cenderung belum mampu bernapas dengan sempurna, sehingga membutuhkan alat bantu napas. Hanya saja, ini berdampak pada fungsi paru-parunya yang sulit beradaptasi dengan baik saat bayi beranjak remaja dan dewasa.
3. Penyakit jangka lama
Menurut jurnal British Medical Journal (BMJ), bayi prematur cenderung mengalami kondisi penyakit jangka lama seperti asma atau sesak nafas. Tak hanya itu, kondisi gangguan pada sistem pencernaan jangka panjang juga berisiko mengintai bayi lahir prematur.
4. Risiko autis
Bayi lahir prematur berisiko besar alami autis. Sebab, mereka cenderung terhambat dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan memiliki fokus dan ketertarikan yang berbeda dibandingkan bayi lahir normal.
5. Kemampuan Bahasa buruk
Ini dikaitkan dengan kemampuan otaknya yang belum sempurna saat lahir. Sehingga, bayi lahir prematur kesulitan dalam mendengar dan memahami sesuatu, ini kemudian berdampak pada kemampuan berbahasanya yang buruk di awal kehidupan.