Ngeri Banget, Polusi Udara Berbahaya Ditemukan di Janin
- Pixabay
VIVA – Efek berbahaya dari polusi udara tentu sudah tidak perlu dipertanyakan. Tetapi pertanyaan apakah janin manusia dapat terpengaruh secara negatif oleh polusi masih belum jelas sampai sekarang.
Menurut penulis studi baru yang dipresentasikan di European Respiratory Society International Congress di Paris dan dipimpin oleh Dr Norrice Liu, seorang dokter anak dan peneliti klinis di Queen Mary University di London, 'partikel polusi' ditemukan di plasenta dari lima wanita hamil di Inggris yang menjadi peserta studi.
Tapi bagaimana polusi bisa mencapai plasenta? Studi itu menunjukkan bahwa pencemaran udara itu tertelan oleh paru-paru ibu dan kemudian ditularkan ke plasenta. Demikian dilansir dari laman Indian Express, Kamis, 20 September 2018.
Meski pun masih belum disimpulkan dalam studi tentang mekanisme partikel yang bergerak dari plasenta dan ke janin, Dr Norrice Liu menunjukkan bahwa teori tadi sangat mungkin.
Bahkan jika cara partikel-partikel ini bergerak masih belum terbukti dan diketahui, mereka masih memiliki efek buruk pada plasenta.
Sebagai informasi, dalam studi itu, para peneliti mengisolasi sel makrofag, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan mengandung partikel berbahaya seperti bakteri dan polusi udara.
Menggunakan mikroskop optik, mereka menemukan 72 partikel gelap di antara 3.500 sel dan kemudian menggunakan mikroskop elektron yang kuat untuk memeriksa bentuk dari beberapa partikel. Mereka tampak sangat mirip partikel polusi yang ditemukan di makrofag di paru-paru.
Studi baru ini menunjukkan kemungkinan mekanisme bagaimana bayi terkena dampak negatif oleh pencemaran saat mereka masih dalam kandungan.
Dr Lisa Miyashita, penulis lain yang berpartisipasi dalam studi mengatakan bahwa polusi udara sebelumnya telah berkaitan dengan kelahiran dini dan berat badan janin yang rendah, yang keduanya dapat memengaruhi bayi setelah lahir.