Demi Punya Anak Kedua, Tya Ariestya Rela Disuntik Berkali-kali

Tya Ariestya
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nuvola Gloria

VIVA – Berhasil memiliki anak pertama dari hasil program bayi tabung, membuat selebritas Tya Ariesta kembali menjalani program ini untuk mendapatkan anak kedua. Meski pernah berhasil, untuk program anak keduanya, diakui Tya cukup banyak tantangan yang ia hadapi.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Salah satu yang cukup menantang yaitu kedisiplinannya untuk menjalani stimulasi melalui suntikan dan obat-obatan.

"Suntikan, obat, dan vitamin harus konsisten. Asupan makan juga harus baik," kata Tya dalam temu media Fertility Science Week, di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat 24 Agustus 2018.

Jessica Iskandar Alami Perdarahan Pascapersalinan, Benarkah Efek Program Bayi Tabung dan Lahiran Normal?

Pada awalnya, program bayi tabung keduanya itu menggunakan embrio (bibit) yang saat program bayi tabung pertama dibuat dan kemudian dibekukan. Sempat ditanamkan ke dalam rahimnya, namun ternyata tidak berkembang.

"Jadi mulai dari siklus awal lagi, suntik lagi, minum obat dan seterusnya. Hari ketiga, sudah ada 8 embrio baru yang berkembang. Moga besok penanaman berhasil karena kondisi masih naik turun setelah 36 sel telur dikeluarkan," jelasnya.

Wanita 40 Tahun ke Atas Masih Ingin Punya Keturunan? Dokter Sarankan Bayi Tabung

Meski berat, Tya mengaku bayi tabung adalah peluang terbesarnya untuk mendapatkan kehamilan anak kedua yang ia inginkan. Kondisinya yang memiliki PCOS (sindrom ovarium polikistik), membuat ia sulit mendapatkan masa subur.

"Awalnya dokter menyarankan pilihan pembuahan alami dengan siklus masa subur, tiga bulan belum berhasil. Karena aku juga PCOS, membuat sulit ovulasi (pembuahan), makanya memilih bayi tabung lagi karena peluangnya lebih besar," ucapnya.

Ilustrasi hamil/ibu hamil/USG.

In Vitro Maturation (IVM), Terobosan Terbaru Program Hamil yang Nyaman dan Terjangkau

IVM atau In Vitro Maturation adalah teknologi reproduksi berbantu yang memungkinkan pematangan sel telur dilakukan di laboratorium, bukan di dalam tubuh.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2025