Respons KPAI Usai Kepala Sekolah TK Pawai Bercadar Dicopot

Pawai anak TK di Probolinggo bercadar dan bersenjata
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Buntut panjang atas  kostum bercadar dan atribut senjata yang ditampilkan anak-anak TK Kartika V-69 dalam pawai kemerdekaan pada Sabtu, 18 Agustus 2018 berdampak pada pencopotan Kepala TK Kartika. Kepala sekolah tersebut dicopot dari jabatannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Probolinggo, Mochammad Maskur. 

Ustazah Halimah Alaydrus Minta Jemaah Lepas Cadar saat Hadir di Kajian karena Dua Alasan Ini

Sanksi tegas ini diambil sebagai konsekuensi atas tindakan yang diputuskan Kepala TK, yang tanpa koordinasi dengan dinas Kodim 0820 Probolinggo selaku pembina lembaga pendidikan anak usia dini.

Tindakan Maskur rupanya mendapat apresiasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI memberikan dukungannya atas keputusan Maskur. Disdikpora Kota Probolinggo merupakan pihak yang paling berwenang melakukan pemeriksaan dan pembinaan terhadap sekolah-sekolah di wilayahnya, termasuk TK Kartika. Pencopotan dilakukan setelah melalui mekanisme pemeriksaan internal terhadap pihak sekolah dan Kepala TK Kartika. 

Gak Puas Cuma Wanda Hara, Nikita Mirzani Minta Isa Zega Juga Dilaporkan ke Polisi

"Sebagai PNS, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah  No. 53 tahun 2010, kewenangan pemberian sanksi sebagai bentuk pembinaan terhadap PNS berada di bawah kewenangan atasan Kepala Sekolah, dalam hal ini Kepala Disdikpora Kota Probolinggo," tulis KPAI dalam rilis, Kamis 23 Agustus 2018. 

KPAI juga sedari awal menegaskan agar kasus karnaval di Probolinggo untuk tidak dianggap remeh dan sepele. KPAI memberi peringatan pada Dinas-Dinas Pendidikan di berbagai daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena apa yang terjadi di TK Kartika bisa saja terjadi di TK lainnya. 

Wanda Hara Dipolisikan karena Pakai Cadar saat Kajian, Celine Evangelista: Manusia Tempatnya Salah

Karnaval anak-anak di Probolinggo yang mengenakan atribut cadar hitam dan membawa senjata api tiruan ini juga menjadi perhatian KPAI, karena hal ini dianggap bukan hal biasa.  

"Kita semua tahu bahwa 'cadar' dan 'senjata' mengingatkan pada atribut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang terornya menakutkan dunia. Senjata dan cadar hitam sudah mengarah pada gerakan terorisme, salah satu simbol kekerasan yang seharusnya dijauhkan dari anak-anak. Pendidikan mesti steril dari hal-hal kekerasan seperti itu," tulis KPAI. 

Seperti diberitakan sebelumnya, pencopotan ini terkait dengan tampilan kontroversial siswa TK yang menggunakan cadar dengan replika senjata atau tiruan pada saat pelaksanaan karnaval di Kota Probolinggo beberapa waktu lalu. Dalam prosesi pencopotan tersebut, Kepsek TK Kartika V-69 Hartatik, secara resmi dipindah tugaskan sebagai staf di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kota Probolinggo, terhitung mulai 23 Agustus 2018.

Pendidikan seharusnya mempertajam pikiran dan menghaluskan perasaan, pendidikan juga harusnya mampu menyemai keragaman di negeri yang majemuk ini atau dengan kata lain pendidikan wajib memperkuat nilai-nilai kebangsaan. 
 

Kartika Putri.

Setelah Bercadar, Kartika Putri Tak Mau Lagi Tampil di TV

Selain memilih untuk mengenakan cadar dan berpakaian serba hitam, Kartika Putri juga memutuskan untuk berhenti tampil di layar kaca.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024