5 Cara Perawatan dan Perlindungan untuk Bayi Ini ternyata Bahaya

Ilustrasi bayi mandi.
Sumber :
  • Pixabay/Pavelkraus

VIVA – Tidak sedikit dari orang tua bersikap protektif pada buah hatinya. Apalagi, untuk mereka yang baru punya anak pertama.

Tak ingin si kecil terkena kuman dan bakteri, biasanya, banyak orang tua menggunakan antiseptik sebelum menyentuh buah hatinya. Bukan hanya itu, karena ingin bayinya merasa selalu hangat, tak jarang pula orang tua yang rajin mengoleskan minyak telon ataupun kayu putih.

Namun ternyata beberapa tindakan tersebut justru tak selamanya baik untuk si kecil.

Berikut ini beberapa mitos yang salah mengenai perawatan bayi seperti dirangkum VIVA dalam seminar Bamed bersama dr.Matahari Arsy, H.P, SpKK.

1. Penggunaan Antiseptik (hand sanitaizer)

Banyak yang berpikir, menggunakan antiseptik sebelum menyentuh bayi adalah tindakan yang sehat. Atau bahkan memberikan antiseptik untuk air mandi bayi dianggap bisa melindungi bayi dari kuman. Tapi benarkah cara ini baik untuk bayi?

"Ternyata kurang baik kalau dilakukan secara rutin. Misalnya kalau habis main kotoran. Jika ini dilakukan secara terus menerus maka kulit anak akan rentan terkena iritasi yang menimbulkan infeksi," jelas Matahari.

Mandikan Bayi.

2. Cuci Tangan

Sering kita beranggapan, cuci tangan bisa mengurangi risiko penularan bibit penyakit yang ditularkan melalui tangan. Karena ketakutan ini, biasanya banyak orang mencuci tangan berlebihan. Bahkan tak jarang pula menyuruh si kecil untuk selalu cuci tangan setelah bermain. Namun perlu Anda tahu, cuci tangan sebenarnya sangat diharuskan pada saat ketika akan makan, saat baru memasuki rumah, setelah ke kamar mandi hingga setelah menyentuh hewan.

"Cuci tangan secara berlebihan tidak baik karena dapat merusak kulit. Jadi, kulit pada dasarnya memiliki bakteri. Jadi, kalau bakteri itu tidak berbahaya, maka tidak perlu mencuci tangan sesering itu," jelas dia.

Cuci tangan pakai sabun.

3. Pengolesan minyak telon

Minyak telon menjadi salah satu minyak yang sering digunakan orang tua untuk menghangatkan tubuh hingga untuk pemijatan bayi. Untuk menggunakan minyak ke area tubuh anak ada baiknya menggunakan minyak sun flower yang sudah terbukti tidak akan mengiritasi kulit bayi. Sebab beberapa minyak diketahui bersifat iritan seperti minyak olive oil yang sering digunakan untuk massage.

"Jika menggunakan minyak yang salah akan membuat kulit anak mengelupas dan kering kemudian iritasi dan bisa berlanjut kemerahan jadi membasah dan buruk lagi. Di kulit ada bakteri baik dan buruk, kalau bakteri menempel takut menginfeksi ketika kulit membasah karena iritasi," kata Matahari.

Ilustrasi Pijat Bayi

4. Penggunaan bedak bayi

Bedak bayi hingga kini masih sering digunakan orang tua agar anak tetap segar dan wangi sepanjang hari. Selain itu juga, mencegah anak dari "keringat buntet". Padahal penggunaan bedak terutama di area dada atau wajah bisa membuat butiran halus bedak itu terhirup bayi dan bisa membahayakan pernapasannya.

Untuk itu dia menyarankan agar menggunakan bedak di bagian dada ke atas agar lebih hati-hati dan bisa digunakan di area tertentu saja.

Miris, Dioperasi Caesar saat Sekarat, Ibu-Bayi Meninggal di RSUD Ruteng

Bayi memakai bedak

5. Penggunaan tabir surya

Viral Ibu dan Bayi Meninggal Usai Persalinan, Keluarga Duga Ada Malpraktik di RSUD Indramayu

Belakangan ini bukan hanya orang dewasa saja yang sering diolesi tabir surya, anak bayi dan balita pun mulai sering menggunakan tabir surya untuk mencegah paparan sinar ultraviolet A maupun B.

Padahal menurut dr. Matahari, penggunaan sun screen di bawah usia enam bulan tidak dianjurkan. Ada baiknya menggunakan pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh, kaca mata. Sedangkan untuk anak di atas enam bulan bisa menggunakan tabir surya yang bersifat pelindung fisik saja. (ase)

Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia Tinggi, Anemia Salah Satu Penyebab Terbesar
Ilustrasi Patologi, dokter bedah

Sempat Ditolak FK UNAIR, Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing

Penolakan dari pihak FK Unair ini mendapat respon dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Menkes menjelaskan alasan mengapa tenaga dokter asing sangat dibutuhkan

img_title
VIVA.co.id
2 Juli 2024