Cegah Eksploitasi, Asian Games Harus Ramah Anak

Ilustrasi kekerasan pada anak.
Sumber :

VIVA – Asian Games 2018 dijadwalkan akan diadakan dari 18 Agustus hingga 2 September di Jakarta dan Palembang. Pemerintah Indonesia mengharapkan ada sekitar 170 ribu wisatawan asing yang datang pada acara pagelaran Asian Games, termasuk hampir 10 ribu atlet dan official team.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Di balik peluang positif yang ditawarkan dan masifnya kegiatan Asian Games 2018, ternyata ada berbagai resiko yang perlu diantisipasi, khususnya dalam hal perlindungan anak. Sudah menjadi rahasia umum, dalam acara olahraga besar, angka korban eksploitasi seksual komersial anak akan semakin tinggi.

"Pelaku tidak selamanya memiliki orientasi seks menyimpang pada anak atau pedofil. Pelaku tanpa orientasi seks menyimpang sekalipun, bisa berpeluang saat melihat potensi di negara itu yang tidak melindungi anak-anak," ujar Koordonator ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian, di Cikini, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Tak dipungkiri akan ada peningkatan jumlah wisatawan yang datang, memberikan dampak yang baik bagi perekonomian dan juga kehidupan sosial masyarakat Indonesia, termasuk juga akan berdampak pada anak-anak Indonesia. Namun, pariwisata, terutama di Asia Tenggara sering dikaitkan dengan eksploitasi dan perdagangan seksual.

Seperti pada Asian Games 2014 lalu di Korea Selatan, telah terjadi 2 kasus pelecehan seksual, yang dilakukan oleh official team sebuah negara Timur Tengah dan seorang pesepakbola asal Timur Tengah. Walaupun pelecehan seksual tidak dilakukan pada anak, namun hal ini perlu mendapatkan perhatian bagi Indonesia selaku penyelenggara Asian Games 2018.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Menurut data Human Trafficking Search, acara olahraga besar, seperti FIFA World Cup di Jerman (2006) dan Afrika Selatan (2010) lalu, eksploitasi seksual meningkat 30 – 40 persen pada saat acara olahraga besar tersebut berlangsung. Selain itu, Capital FM mencatat, menjelang FIFA World Cup 2014, pemerintah Brazil menerima 124 ribu aduan melalui layanan telefon darurat mengenai kasus kekerasan anak, 26 persen di antaranya merupakan laporan eksploitasi seksual anak.

Sebagai upaya mengantisipasi eksploitasi tersebut,  Ecpat melakukan kampanye Asian Games ramah anak bekerja sama dengan media sosial twitter dan facebook. "Ada pesan-pesan positif yang kami sampaikan yang sudah dimulai hari ini dan akan masif selama sebulan ke depan," katanya.

Momen Epik Ketika Pemilik BCA Michael Bambang Hartono Jadi Nasabah BRI.

Momen Epik Ketika Pemilik BCA Jadi Nasabah BRI

Asian Games 2018 memang sudah berlalu enam tahun silam. Namun sejumlah momen tidak terlupakan masih tersimpan di benak publik Indonesia. Salah satunya terkait pemilik BCA

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024