Ini Tanda ASI Tak Cukup, Ibu Harus Waspada
- Pixabay/Esudroff
VIVA –Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Dan idealnya, ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Namun, ada kalanya ASI tidak mencukupi bahkan saat anak masih belum menginjak usia enam bulan. Untuk itu, tak harus menunggu hingga enam bulan untuk memberikan MPASI.
“Bila ASI eksklusif tidak lagi mencukupi, bayi harus mendapat MPASI (makanan pendamping ASI). Enggak harus menunggu enam bulan. Tapi ibunya enggak tahu (hal ini),” ungkap Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, Dr. dr.Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Ngobras di Paradigma Cafe, Senin 13 Agustus 2018.
Tanda bahwa ASI tidak lagi cukup, bayi mengalami failure to thrive (FTT) atau weight faltering. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai gagal tumbuh. Namun istilah yang lebih tepat yakni kenaikan berat badan (BB) yang tidak adekuat atau tidak sesuai dari yang seharusnya. Weight faltering ditandai dengan BB bayi turun atau tidak bertambah.
“Di seluruh dunia, berdasarkan penelitian, paling sering terjadi di usia 3 bulan, saat masih mendapat ASI,” terang Dr. dr. Damayanti.
Pada anak dengan BB kurang dari 10 kilogram, metabolisme otak menggunakan 50-60 persen dari asupan kalori. Bila asupan kalori kurang, maka otaklah yang pertama kali terdampak, karena kalori yang ada harus dibagi dengan organ-organ lain. Terjadilah weight faltering, dan IQ bisa turun 3 poin. Bila hal ini dibiarkan, lama kelamaan keseimbangan hormon terganggu, sehingga anak menjadi pendek. Dan umumnya, hal ini ditemukan terlambat, anak sudah berusia 18 bulan dan sudah stunting.