Tanda-tanda Anak Kecanduan Gadget
- REUTERS/Dondi Tawatao
VIVA – Di era teknologi yang berkembang pesat, gawai atau gadget kini telah menjadi bagian dari kehidupan di masyarakat. Tidak hanya digunakan oleh orangtua, kini gadget pun telah banyak digunakan oleh anak-anak.
Tidak sedikit dari anak-anak menjadi sulit terlepas dari gadget di berbagai situasi. Hal tersebut pun berdampak pada kecanduan. Lalu bagaimana mengetahui apakah anak sudah kecanduan gadget atau tidak? Berikut ini penjelasan dari penulis buku Screen Time, Tascha Liudmila.
Tascha menyebutkan beberapa ciri anak yang kecanduan gadget, seperti akan memilih bermain dengan gadget-nya dibandingkan dengan orangtua dan teman-temannya. Tidak hanya itu, mereka pun ketika dipanggil tidak akan menyahut.
"Kalau dipanggil sampai empat kali enggak nyahut, ini waspada. Selain itu, anak juga akan sulit disiplin hingga tantrum, yang mana ketika gadget mereka diambil, mereka bisa sampai menangis dan guling-gulingan," kata dia saat ditemui dalam acara Funtopia di kawasan Dharmawangsa Jakarta Selatan, Selasa, 14 Agustus 2018.
Selain itu, anak juga akan menutup interaksi dua arah. Dampak dari itu semua, lanjut Tascha akan membuat si anak sulit untuk mandiri terutama saat bermain (tidak bisa main sendiri), hingga sulit untuk melakukan komunikasi dua arah.
"Parahnya jadi adiksi, karena ada perasaan bahagia dan senang ketika bermain gadget. Efek adiksi terhadap gawai ini pun sama seperti kecanduan alkohol dan narkoba," ucapnya.
Pengenalan gadget pada yang direkomenasikan berdasarkan jurnal Amerika yang Tascha baca, adalah ketika anak berusia di atas dua tahun. Sebab, usia di bawah tahun, kata dia, anak masih dalam periode menyusui.
'Ibu full bersama si anak karena di usia itu anak enggak boleh terganggu dengan bunyi dan sinar dari screen," kata dia.
Sedangkan di usia dua hingga lima tahun, penggunaan gadget juga wajib dibatasi, maksimal selama satu jam, dan harus ditemani dan dibatasi pula dalam mengakses gadget dan tidak boleh diselingi dengan animasi. Itu karena anak di usia tersebut belum tahu perbedaan antara dunia nyata dan bukan.
Sedangkan untuk anak di atas enam tahun berlaku jam operasional yang disepakati bersama antara orangtua dan anak.