Memahami Baby Blues dan Cara Mengatasinya
- Pixabay/Anemone123
VIVA – Baby blues menjadi salah satu masalah yang sering terjadi kepada ibu baru. Baby blues sendiri adalah gangguan psikis ringan pada ibu seperti gundah gulana atau sedih, yang puncaknya bisa terjadi pada tiga hingga empat hari pertama usai melahirkan.
Terkait hal tersebut, konsultan ahli, Dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan bahwa kondisi itu memang umum dialami oleh ibu baru.Terlebih saat ini maraknya media sosial membuat risiko mengalami baby blues semakin besar.
"Memang makin ke sini gangguan ini semakin banyak. Maraknya socmed yang menampilkan kesempurnaan ibu lain, membuat tuntutan dirinya menjadi sempurna semakin tinggi," ucapnya saat ditemui di JCC Senayan Jakarta, Sabtu, 28 Juli 2018.
Dia melanjutkan, perlu adanya penanganan terhadap baby blues. Sebab, jika baby blues berlangsung lebih dari dua minggu bisa memicu post partum depression. Dia pun menyarankan agar tidak sungkan untuk meminta bantuan kepada orangtua, suami atau pengasuh.
"Perlu adanya support system, seperti orangtua atau suami agar dia tidak merasa sendirian," kata dia.
Selain itu, penting juga untuk mendapatkan istirahat yang cukup, karena salah satu penyebab baby blues adalah kelelahan. Jangan lupa untuk meluangkan waktu sendiri untuk merasakan ketenangan atau sekadar melakukan aktivitas favorit yang ternyata sedikit terlupakan setelah melahirkan. Para ibu juga wajib menyiapkan diri dengan ilmu, pengetahuan dan informasi untuk menghadapi persalinan dan perawatan bayi.
Untuk diketahui, baby blues sering dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari sikap negatif dan pandangan mereka dalam menghadapi persalinan.
Kurangnya dukungan dari lingkungan, perubahan hormon (hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan dan menurun dalam 72 jam setelah melahirkan), serta ketidaksiapan dalam menghadapi kelahiran dan rasa cemas juga sangat memengaruhi timbulnya baby blues.