4 Perawatan Bayi Ini Justru Membahayakan Si Buah Hati

Resep dan obat dokter untuk menjaga si kecil selama bepergian harus selalu dibawa untuk mengatasi keadaan darurat.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Bagi ibu memiliki bayi setelah berjuang melahirkan tentu menjadi kebahagiaan. Namun banyak wanita yang baru melahirkan bayi pertamanya merasa canggung dan bingung dalam merawat bayi.

Ibu atau mertua  Anda mungkin ikut memberikan saran cara merawat yang bayi baru lahir dengan benar. Tapi tahukah Anda ternyata ada sejumlah cara perawatan bayi, yang sudah turun temurun dilakukan, justru dapat membahayakan si bayi. 

Berikut ini beberapa di antaranya yang berhasil dirangkum VIVA saat sesi talkshow parenting 101 perawatan bayi bersama konsultan ahli Dr. Reisa Broto Asmoro di JCC Senayan Jakarta, Sabtu 28 Juli 2018.

1. Cara membedong

Membungkus bayi dengan kain atau dikenal dengan istilah membedong, menjadi salah satu perawatan bayi yang turun-temurun. Namun, ada hal yang harus diperhatikan saat membedong anak. 

Jika dahulu orangtua selalu meluruskan kaki si kecil ketika dibedong dengan alasan agar kaki si kecil tidak bengkok. Atau membedongnya secara kuat dengan alasan agar tidak kedingingan ternyata hal tersebut tidaklah benar.

"Saat lahir kaki membengkok (seperti katak) itu normal, tapi ketika mau membedong anak haruslah berikan sedikit ruang agar anak bisa bergerak," kata dia.

Kronologi Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

2. Menggunakan gurita bayi

Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya

Menggunakan gurita bayi sering dianjurkan orangtua  dulu, karena perut si bayi yang besar. Ini dilakukan dengan tujuan agar udel si bayi tidak bodong. Padahal menurut dr. Reisa menggunakan gurita bayi bisa berbahaya dan tidak disarankan karena dapat mengganggu otot pernapasan si bayi.

3. Menggunakan bedak

Curhat Nangis Dihujat Netizen, Betrand Peto: Aku Cuma Butuh Kasih Sayang Seorang Ibu

Bedak bayi.

Sering kita memberikan bedak di beberapa area tubuh bayi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya biang keringat. Padahal hal tersebut tidak dianjurkan, dr. Reisa menjelaskan butiran bedak yang begitu halus bisa masuk ke hidung si bayi, dan menyebabkan ganguan pernapasan, dan paru-paru serta bisa memicu asma. Untuk itu kata dia haruslah tepat dalam menggunakan bedak bayi tersebut.

4. Memberikan makanan pendamping asi sebelum usia 6 bulan

Makanan bayi

Yang umum terjadi adalah orangtua zaman dahulu sering memberikan makanan seperti pisang sebelum anak berusia empat bulan. Padahal hal tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan. Pemberian makanan pendamping asi harusnya diberikan di usia enam bulan.

Reisa pun menjelaskan jika memberikan makan terlalu dini dapat menyebabkan gangguan metabolisme, kolik. Bahkan jangka panjangnya juga tidak bagus, seperti kerusakan organ, pankreas, hingga ginjal, karena beberapa organ tersebut belum siap menerima makanan tersebut.

"Ke depannya bisa terjadi diabetes melitus," kata Reisa. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya