Bahaya Bandingkan Anak dengan Orang Lain
- Pixabay
VIVA – Seringkali orang tua menginginkan anaknya menjadi atau bersikap seperti orang lain yang lebih tua. Padahal, itu bisa membuat anak mengalami tekanan dan berdampak pada performa di sekolahnya.
Tak sedikit orang tua yang kesulitan melihat dunia dari sisi anaknya sendiri. Sehingga, membandingkan anak dengan orang lain atau saudara kandungnya sendiri, menjadi pilihan untuk membuat ia bersikap seperti yang diinginkan.
Nyatanya, hal tersebut bisa berdampak pada performa anak di sekolah. Psikiater anak, dr. Sanyogita Nadkarni mengatakan, penting mengenali tanda dini si kecil mengalami penurunan performa di sekolah.
"Tandanya bisa dilihat dari seringnya anak tersinggung, sulit konsentrasi, sulit tidur nyenyak, serta menghindari tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Tak hanya itu, pola makannya juga mengalami perubahan, sering berargumen, dan menghindar untuk berangkat ke sekolah," jelasnya.
Agar si kecil kembali percaya diri, dan mampu meningkatkan kembali performa nya di sekolah, orang tua harus mampu menurunkan tekanan yang dirasakan si kecil. Salah satu caranya dengan berkomunikasi terbuka.
"Komunikasi sangat penting, dan jangan hanya terpaku pada topik sekolah tapi topik lainnya yang menarik. Orang tua juga baiknya perbanyak tersenyum dan tertawa saat Anda membuat kesalahan di depan anak," kata dia.
Hal paling penting juga, orang tua tak seharusnya membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Jangan juga memasang target terlalu tinggi terkait nilai-nilai sekolahnya.
"Jangan terlalu sering membicarakan terkait pencapaian anak dalam performa sekolahnya. Hindari mengkritik kesalahan kecil yang dilakukannya serta jangan mempermalukannya di depan banyak orang," terangnya. (ren)