Anak Umur 1,5 Tahun Belum Bisa Jalan dan Bicara, Mungkinkah Kelainan?
- Pixabay
VIVA – Tahap tumbuh kembang masing-masing anak berbeda. Namun, ada batasan usia tertentu yang jika tubuh si kecil belum mampu ‘bekerja’ dengan maksimal, patut diwaspadai adanya kelainan.
Dimulai dari pemantauan berat badan dan panjang badan yang rutin dilakukan sejak bulan pertama si kecil dilahirkan. Selain itu, lingkar kepala juga sangat penting diukur untuk menentukan maksimalnya tahap perkembangan anak.
"Lihat ukuran tiga hal itu yang disesuaikan dengan plot ke grafik berdasarkan kelamin dan usia. Lihat tiap bulannya, ada kenaikan grafik atau tidak. Kalau terus mendatar dan tidak meningkat, artinya ada kegagalan tumbuh kembang," ujar Dokter Spesialis Anak Brawijaya Women and Children Hospital, dr. Natia Anjarsari, SpA, dalam temu media Sleek, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perkembangan anak juga bisa dipantau melalui kemampuan kognitif, sosial, motorik halus, motorik kasar, dan adaptif. Sehingga saat si kecil belum mampu berjalan dengan baik di usia tertentu, orangtua patut mewaspadai kemampuannya.
"Kalau ada kelainan, bisa dilihat dari saat usianya mencapai 1,5 tahun tapi belum bisa berjalan. Reflek jalannya harusnya sudah baik di usia tersebut," tutur dia.
Bahkan, kemampuan reflek berbahasa pada anak harus dilihat pada usia sebelum dua tahun. Apalagi, maraknya gawai saat ini, membuat kemampuan berbahasa pada anak menjadi lebih lambat pada umumnya.
"Kelainan pada tubuh anak juga bisa dilihat dari kemampuan berbicaranya yang baik hingga usia dua tahun. Karena sekarang, banyak anak yang kebingungan berbahasa akibat pemakaian gawai yang membuat komunikasi aktif terhambat," terangnya.