Apa Sebab ASI yang Keluar Cuma Sedikit?
- Pixabay
VIVA – ASI harus diberikan pada bayi secara eksklusif sejak ia lahir hingga usia enam bulan. Setelah lulus ASI eksklusif, si kecil baru boleh diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) hingga anak berumur dua tahun.
"Setelah enam bulan, kandungan ASI tidak terlalu memadai untuk kebutuhan bayi, makanya perlu MPASI hingga 2 tahun. Ingat, sampai 2 tahun, ASI masih tetap diberikan dan bukan dihentikan," ujar dokter spesialis anak sekaligus Ketua Satgas ASI Indonesia, dr. Elizabeth Yohmi Sp.A., dalam Temu Media Mothercare di Jakarta beberapa waktu lalu.
Usai dua tahun, bayi bisa diberikan makanan seperti keluarga lainnya dan dihentikan pemberian ASI. Namun, tak sedikit ibu yang tidak memenuhi kebutuhan ASI pada anak, bahkan sebelum bayi mencapai usia enam bulan.
"Ada beberapa faktor memang yang membuat ASI kurang memadai untuk bayi. Salah satunya, faktor menyusui yang caranya kurang tepat. Para ibu harus memahami teknik menyusui," ungkapnya.
Selain itu, ketidaksiapan psikis ibu turut berperan erat terhadap produksi ASI untuk anak. Oleh sebab itu, dukungan sangat dibutuhkan oleh ibu dari berbagai pihak, khususnya keluarga inti.
"Banyak tekanan yang dirasakan ibu, membuat peran ayah harus bisa mendukung psikis ibu dengan baik. Mengasuh secara bersama harus dilakukan saat bayi baru saja lahir, seperti mengganti popok, menenangkan bayi yang menangis, hingga memberi pujian pada ibu," jelasnya.
Adapun faktor lainnya yang membuat ASI kurang memadai seperti faktor ibu yang kurang sehat atau mengalami penurunan fungsi tubuh. Ditambah lagi, faktor anatomi mulut atau lambung bayi yang membuatnya sulit mengisap puting ibu.