Taman Keluarga, Tempat Mengenal 8 Fungsi Keluarga
- BKKBN
VIVA – Ada yang berbeda dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV tahun 2018 dengan tahun tahun sebelumnya. Tahun ini, Harganas dimeriahkan dengan hadirnya Taman Keluarga di tengah tengah masyarakat tepatnya di Lapangan Basket Mega Mas di kota Manado, Sulawesi Utara.
Tema Harganas XXV tahun 2018 adalah, “Hari Keluarga : Hari Kita semua” dengan membawa tagline “Cinta Keluarga Cinta Terencana” bahwa peringatan hari keluarga dimaksudkan agar maknanya dapat dipahami oleh seluruh keluarga dan benar-benar bisa dinikmati. Hari keluarga mengingatkan kembali tentang pentingnya mencintai dalam keluarga dan perencanaan dalam membangun keluarga.
Dikutip dari rilis BKKBN, Taman Keluarga dimaksudkan untuk bentuk sosialisasi program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (kkbpk). Puncak peringatan Harganas tahun 2018 akan diselenggarakan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 7 Juli 2018.
Di setiap area, pengunjung akan mendapatkan fasilitas konsultasi keluarga, kesehatan reproduksi, gizi, permainan carnaval seperti basket, panahan, mini atv, mini outbound, komidi putar dan permainan keluarga lainnya. Pengunjung yang membawa kartu peserta KB akan mendapatkan prioritas untuk menikmati permainan.
"Peringatan Harganas memiliki tujuan meningkatkan peran serta pemerintah dan pemerintah daerah, mitra kerja dan swasta, tentang pentingnya penerapan 8 fungsi keluarga yaitu agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan) dan pembentukan karakter sejak dini," ungkap Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sigit Priohutomo, Senin 2 Juni 2018.
Konsep pendekatan keluarga yang digunakan yakni Keluarga Berkumpul (meluangkan waktu tanpa disibukkan dengan gawai (gadget), televisi, atau alat elektronik lainnya), Keluarga Berinteraksi (meluangkan waktu berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas), Keluarga Berdaya (keluarga mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak bergantung pada pihak lain) serta, Keluarga Peduli dan Berbagi (keluarga yang mampu dan lebih beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain).
"Keluarga harus memperhatikan pola asuh anak dan memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik-baiknya, kepada keluarga yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan," jelas Sigit.