5 Langkah Redakan Anak Tantrum Saat Mudik
- Pixabay
VIVA – Lebaran semakin dekat. Bagi Anda yang akan mudik, tentunya sudah mulai mempersiapkan segala perlengkapan yang akan dibawa. Apalagi kalau mudik dengan mengajak bayi atau balita.
Kelelahan akibat perjalanan jauh, berpotensi memicu balita menjadi tantrum (mengamuk). Kadang-kadang jika tantrumnya sulit diredakan, bukan cuma anak yang menangis, orangtua pun ikut frustasi.
Nah, hal-hal seperti itu yang perlu kita antisipasi. Baik mencegah anak tantrum di perjalanan maupun jika sudah tantrum, bagaimana langkah pengendaliannya.
Pertama, kita sebagai orangtua jangan ikut emosi. Menurut Ray Levy, Ph.D, seorang psikolog klinis yang berbasis di Dallas, "Tantrum adalah hal yang mengerikan, tapi itu adalah fakta masa kanak-kanak," kata Ray dikutip dari Parents.
Setiap tantrum, kata Levy, dihasilkan dari satu hal sederhana: anak tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Untuk anak-anak antara 1 dan 2, tantrum sering kali berasal dari mencoba untuk mengomunikasikan kebutuhan, ingin minum susu, popok yang berubah, minta mainan, tetapi tidak memiliki keterampilan berbahasa untuk menjelaskannya," katanya.
"Mereka menjadi frustrasi ketika Anda tidak menanggapi apa yang mereka katakan dan inginkan," ujar Levy menambahkan.
Lalu, bagaimana untuk menangani ledakan tantrum selama perjalanan mudik nanti?
1. Lakukan pencegahan
Untuk langkah ini, kita perlu mengetahui apa saja unsur yang berpotensi menyebabkan ia tantrum. Seperti yang telah disebutkan, anak tantrum karena ingin sesuatu dan tidak nyaman. Misalnya ingin susu, minta mainan, atau gerah. Maka sebelum berangkat mudik, kita perlu mempersiapkan bekal yang menunjang kenyamanan anak; bawa susu, mainan kesayangan, camilan, dan lainnya.
2. Jika amukan tangisnya pecah
Kuncinya, semakin dia berteriak, semakin lembut suara kita menenangkannya. Anak secara perlahan akan mengadopsi suara kita. Ketenangan yang kita tunjukkan membantu meredakan frustasi yang mengepung hatinya.
Jika memungkinkan, tepikan mobil di rest area untuk beristirahat. Kemudian tanyakan, apakah ingin duduk di dalam mobil saja atau ikut ke luar? Meski Anda tahu jawabannya, pertanyaan ini ditujukan untuk membuatnya merasa terlibat dan diperhatikan.
3. Beri pelukan
"Ini mungkin terasa seperti hal terakhir yang ingin Anda lakukan ketika anak tantrum, tetapi itu benar-benar dapat membantunya menenangkan diri," kata Levy.
Saat memberi anak pelukan, Levy menyarankan, jangan mengucapkan sepatah kata pun pada anak. Cukup pelukan saja.
Pelukan membuat anak-anak merasa aman dan biarkan mereka tahu bahwa kita peduli dengan mereka, bahkan meski kita tidak setuju dengan tindakan mereka.
4. Tawarkan makanan dan minuman
"Lelah dan lapar adalah dua pemicu tantrum terbesar," kata Levy. Orang dewasa pun bisa moody ketika merasa lapar dan ngantuk. Dan kita perlu memahami balita memiliki kebutuhan tidur dan makanan yang lebih sering dibanding orangtua.
5. Jika tantrum di ruang publik
Bisa jadi ini adalah momok bagi setiap orangtua. Saat sedang di bandara atau mal, anak tiba-tiba mengamuk. Kemudian kita merasa seluruh mata menatap ke arah kita.
Pada situasi demikian, jangan panik. Tetap tunjukkan mimik muka yang tenang. Meski dalam hati sebenarnya sangat berkecamuk. Segera bawa anak menepi dari keramaian. Dengan begitu kita menyelamatkan image sebagai ibu yang baik.
Jika sedang berada di dalam kereta, bangkit dari tempat duduk dan ajak anak berjalan di sepanjang lorong. Sebaiknya untuk ini meminta bantuan ayah.