Beri Pendidikan Seks, Selamatkan Anak dari Pergaulan Bebas

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menyusul kasus siswa SD yang menghamili siswi SMP di Tulungagung, Jawa Timur, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Rohika Kurniadi Sari mengatakan, pola pengasuhan yang selama ini dibangun di keluarga mesti diubah.

Ibu Hebat! Begini Cara Nagita Slavina Jaga Kesehatan Anak Tanpa Ribet Obat-obatan"

Ia menegaskan, orangtua perlu membangun komunikasi dua arah dan partisipatif. Hal ini agar setiap masalah dan rasa ingin tahu dari anak bisa ditanyakan dan dibicarakan langsung pada orang tua, bukan sumber lain.

Dalam melihat kasus ini, Rohika juga menekankan pentingnya pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi pada anak. Seperti diketahui, masih banyak orangtua dan guru yang menganggap topik ini tabu dibicarakan.

YLKI: Penundaan Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Ancam Kesehatan Anak Bangsa

Ilustrasi ibu bermain bersama anak.

"Di pendidikan konsep edukasi dan kesehatan reproduksi juga penting, gimana keluarga yang berbasis hak anak itu perlu dimasukkan di pendidikan.  Tidak bisa (dibebankan) di kesehatan semua, karena kita semua punya tanggung jawab," ungkap Rohika saat ditemui di Jakarta, Jumat, 25 Mei 2018.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Menurutnya, mengenalkan dan membicarakan tentang kesehatan reproduksi pada anak tetap bisa dilakulan sejak dini. Hanya saja metode penyampaiannya yang perlu disesuaikan.

"Jadi metodenya yang harus kita rumuskan bersama, sasaran target dan bahasa ramah anak, ramah keluarga juga," kata dia.

"Konsep kespro (kesehatan reproduksi) sudah harus di usia PAUD, tinggal bagaimana metodenya yang harus dibangun, dan orangtua harus di-feeding gimana ketika menjelaskannya," ujar Rohika menambahkan.

media gathering D Family Festive PT Kalbe Farma

Anak yang Kekurangan Vitamin D3 Berisiko Tinggi Mengalami Stunting

Vitamin D3 bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak tapi juga remaja, orang dewasa, hingga para lansia.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2024