Bahaya Kerusakan Jantung Janin Akibat Paparan Asap Rokok
- pixabay
VIVA – Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan penyakit yang serius dan berdampak besar. Sekitar 11 persen ibu dari anak dengan PJB, cenderung memiliki kebiasaan merokok selama hamil.
Secara spesifik, wanita yang merokok selama hamil, 44 persen lebih berisiko memiliki anak dengan defek septum daripada yang tidak. Meski belum ada bukti, hadirnya defek septum pada janin menjadi kecenderungan kaitan rokok terhadap kasus PJB.
"Rokok adalah gudang racun, yang disebarkan dalam bentuk asap. Dihirup ke saluran napas, kemudian masuk ke peredaran darah lalu menyebar ke berbagai organ termasuk jantung dan pembuluh darah," ujar spesialis anak, dr. Darmawan Setyanto SpA, dalam temu media di Gedung IDAI, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.
Dilanjutkan Darmawan, hampir tak ada organ yang bisa lepas dari pengaruh nikotin. Terlebih, bahaya racun yang beredar di darah dapat memicu aterosklerosis yang juga menjadi faktor risiko stroke.
"Pada bayi yang masih rentan, makin besar paparan asap rokok, makin memperberat kerja jantung. Risiko PJB tipe defek sekat jantung meningkat seiring dengan banyaknya batang rokok yang dihisap ibu per harinya," ujar spesialis anak, dr. Piprim Yanuarso di kesempatan yang sama.
Biaya yang dikeluarkan untuk penanganan kasus PJB, terbilang cukup besar. Jika adanya kerusakan ringan pada sekat jantung akibat PJB, bisa memakan biaya penanganan hingga Rp60 juta.
"Kalau kelainan PJB sudah parah, bisa sampai ratusan juta. Selain PJB, efek samping lainnya dari pajanan terhadap tembakau yaitu lahir prematur, keguguran, atau kelainan bawaan lainnya seperti sumbing," tuturnya. (je)