Peringatan bagi Orangtua, 6 Bahaya Tinggalkan Anak di Mobil
- Pixabay/Publicdoaminpictures
VIVA – Nasib malang menimpa dua balita di kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Muhammad Jibal Alif (4 tahun) dan Intan Nur Aini (2,5). Mereka ditemukan tewas di dalam mobil pada Selasa, 22 Mei 2018. Penyebab kematian diduga karena kehabisan oksigen.
Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi, diperkirakan bahwa dua balita itu lepas dari pengawasan orangtua. Mereka bermain dan masuk ke dalam mobil pada siang hari. Kemungkinan lagi, ketika akan keluar, kesulitan membuka pintu.
Orangtua bocah tersebut sempat mencari ke sekeliling komplek, hingga menemukan tubuh anaknya terbujur kaku di dalam mobil pada sore hari.
Peristiwa tersebut sudah selayaknya menjadi peringatan keras bagi orangtua, agar kisah pilu Jibal dan Intan dapat dicegah dan tidak terulang lagi. Termasuk hindari meninggalkan anak-anak di dalam mobil.
Di Amerika Serikat, seperti dilansir laman WebMD, sejak tahun 1990, lebih dari 600 anak-anak AS meninggal dengan cara itu. Kasus tersebut terjadi akibat anak ditinggalkan tanpa pengawasan di dalam mobil yang panas. Kadang-kadang pengemudi lupa bahwa anak masih di sana, atau anak bisa masuk ke mobil yang tidak dikunci, tanpa orang dewasa tahu itu terjadi. Kondisi tersebut, mengantarkan anak dalam bahaya meski dalam hitungan menit.
Sebagai kewaspadaan orangtua, berikut ini yang perlu diketahui tentang anak terkurung di dalam mobil:
1. Jangan pernah tinggalkan anak di dalam mobil meski sebentar dan menyalakan AC
Dengan dalih tak ingin repot saat berhenti sebentar untuk mengisi bahan bakar atau belanja, orangtua meninggalkan anak di dalam mobil. Mungkin ia berpikir ini tidak masalah. Tapi taruhannya terlalu tinggi, yaitu keselamatan anak.
"Tidak ada gunanya meninggalkan anak-anak atau hewan peliharaan di dalam mobil, bahkan meski dengan jendela turun," kata Christopher McStay, MD, seorang dokter ruang gawat darurat dan asisten profesor pengobatan darurat di New York University Langone Medical Center. "Ini adalah mutlak dilarang."
2. Kemampuan tubuh anak berbeda dengan orang dewasa
"Tidak ada jumlah waktu yang aman untuk meninggalkan anak-anak sendirian di dalam mobil," kata Nathan Allen, MD, seorang dokter pengobatan darurat di University of Chicago.
"Anak-anak lebih rentan dan berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan cedera yang berkaitan dengan panas daripada orang dewasa. Karena tubuh anak membuat lebih panas dibandingkan dengan ukuran fisik mereka. Kemampuan mendinginkan tubuh melalui keringat juga tidak berkembang seperti orang dewasa," kata Nathan.
3. Sengatan panas mendadak yang tidak disadari
Jika suhu udara panas, di dalam mobil bisa lebih lagi, yaitu bisa meningkat 30 hingga 40 derajat dalam satu jam. 70 persen peningkatan suhu ini terjadi pada 30 menit pertama! Bayangkan dengan cuaca panas seperti di Indonesia.
Tubuh yang terpapar temperatur panas itu, dapat mengalami heat stroke, yang menguasai suhu otak, menyebabkan gejala seperti pusing, disorientasi, agitasi, kebingungan, kelesuan, kejang, kehilangan kesadaran, dan kematian.
4. Jika melihat ada anak sendirian di dalam mobil panas, tolong selamatkan. Keluarkan mereka secepat mungkin atau panggil bantuan.
5. Hindari kelalaian
Beberapa orangtua atau pengasuh mungkin memiliki sistem ingatan yang buruk, mereka lupa jika telah meninggalkan anak di dalam mobil. Pastikan ini tidak terjadi pada Anda.
Di Port Dickson Malaysia pernah terjadi kasus serupa, wanita lupa meninggalkan anaknya di dalam mobil selama 4 jam. Ketika ia ingat dan menghampiri sang anak, sayangnya ia pingsan hingga kemudian meninggal. Dokter memastikan bahwa anak tersebut terkena sengatan panas yang ekstrem.
6. Cegah mereka main ke dalam mobil
Upayakan untuk selalu mengunci pintu dan bagasi jika mobil sedang diparkir. Jauhkan kunci dari jangkauan anak-anak. (ren)