Trik Meisya Siregar, Agar Puasa Menantang untuk Anak
- VIVA/ Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Artis Meisya Siregar memiliki cara tersendiri dalam mendidik buah hatinya untuk belajar puasa di bulan Ramadan. Berbeda dengan cara-cara umum, di mana si anak diimingi hadiah jika mampu berpuasa sehari penuh, istri Bebi Romeo itu lebih memilih cara untuk membuat kegiatan berpuasa sebagai hal yang menarik dan menantang.
"Kalau aku tuh inginnya ngajarin anak-anak puasa bukan karena 'ada udang di balik batu' kayak mengharapkan hadiah, ingin imbalan, atau apa segala macam," kata Meisya, saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
"Karena namanya anak-anak, mereka tidak akan melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Makanya biar mereka mau memilih (menjalankan puasa) itu, kita harus bikin sesuatu yang menyenangkan," ujarnya menambahkan.
Meisya mengaku awalnya memberikan pandangan kepada buah hatinya, bahwa berpuasa memiliki kenikmatan tersendiri apabila si anak tahu cara melakukannya.
"Aku ngajarin ke anak kedua, Louissa, aku bilang bahwa kalau dia bisa kuat puasa melewati waktu Zuhur, maka dia akan tahu enaknya puasa itu seperti apa."
Ia juga mengajarkan, ketika saat puasa bisa menahan lapar, haus, marah dan sebagainya, hal itu bisa memberikan kesenangan. Diakuinya, cara semacam ini ternyata berhasil diterapkan kepada buah hatinya, sehingga mereka makin memajukan waktu tantangan untuk menahan lapar, haus dan emosi hingga menjelang waktu berbuka.
"Ada rasa kepuasan di dalam hati, 'Yeah Bunda, aku berhasil men-challenge diri aku. Aku bisa sampai Zuhur'. Nah, besoknya Louissa coba lagi sampai waktu Ashar," kata Meisya.
Setelah memberikan gambaran bahwa puasa itu menyenangkan bisa dipahami si anak, Meisya pun baru mengenalkan cara-cara memberikan apresiasi kepada mereka, apabila mereka bisa berpuasa seharian penuh.
"Jadi, aku ajarin mereka dengan cara yang fun aja dulu deh. Nah, kalau Louissa pintar bisa puasa sehari full, Bunda mau kasih hadiah, tapi jangan jadikan hadiah itu sebagai patokan untuk berpuasa."
Dia yakin, memberikan hadiah saat si kecil berhasil lolos puasa penuh, tak selamanya buruk. Ini bisa juga menjadi bagian dari kebaikan, karena memotivasi buah hati untuk bisa bertahan menahan lapar, haus, jaga sikap, berbuat baik, sopan, dan lain sebagainya.