Dampak Mengganti ASI dengan Santan dan Air Tajin
- http://ibu-zahraa.blogspot.com/
VIVA – Manfaat Air Susu Ibu (ASI) bagi kesehatan si kecil memang tidak perlu diragukan. Kandungan nutrisi yang dimiliki ASI, terutama pada usia 6 bulan pertama, mutlak dibutuhkan bayi.
Namun, tidak semua perempuan atau ibu bisa dengan lancar memberikan ASI kepada anaknya. Kadang ada beberapa kendala, misalnya ASI tak keluar, atau kondisi tertentu yang membuat bayi menolak ASI.
Untuk menyiasati permasalahan itu, terutama orangtua zaman dulu, akhirnya memberi bayi mereka air tajin atau air rebusan beras, dan santan sebagai pengganti ASI. Lantas, bagaimana hal ini menurut ahli gizi?
"Jadi, baik air tajin atau pun santan keduanya tidak memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bayi. Apalagi santan, dengan sistem pencernaan yang belum sempurna yang ada bayi justru mencret," ungkap Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Nurlely Bethesda Sinaga, dalam lokakarya Jurnalisme Kesehatan dan Nutrisi yang diadakan oleh Aliansi Jurnalisme Independen dan Danone, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Mei 2018.
Dr. Beth menyebutkan salah satu alternatif jika ASI tak keluar ialah dengan meminta donor ASI. Tapi perlu banyak pertimbangan karena langkah ini juga masih menuai pro kontra di Indonesia, terutama dari sudut pandang budaya dan agama. "Selain itu juga kalau donor itu kan juga harus steril dan juga tidak tercemar," kata dr. Beth menambahkan.
Alternatif lainnya dengan memberikan susu formula. Namun, harus dengan catatan bahwa susu formula tersebut diberikan secara tepat dan ada resep dari dokter.
"Jadi harus ada resep dokter tidak dijual bebas seperti di Indonesia, makanya ini yang harus diatur juga (oleh pemerintah)," kata dia.